kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permodalan Nasional Madani salurkan pembiayaan Rp 24,06 triliun di 2019


Kamis, 02 Januari 2020 / 21:13 WIB
Permodalan Nasional Madani salurkan pembiayaan Rp 24,06 triliun di 2019
ILUSTRASI. PT Micro Madani Institute (MMI) yang merupakan perusahaan afiliasi dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Manado, Program Studi Psikologi Univer


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meningkat setiap tahun. Sampai Desember 2019, pembiayaan PNM meningkat 68,1% secara year on year (yoy) menjadi Rp 24,06 triliun.

Sebagai rincian, pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 3,87 triliun hingga Desember 2019 atau minus 1,2% dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,92 triliun.

Baca Juga: PNM telah salurkan pembiayaan Rp 21,31 triliun per November 2019

Sedangkan pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) hingga Desember 2019 sebesar Rp 20,18 triliun atau tumbuh 94,2% bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 10,39 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh bertambahnya cabang PNM dari kuartal III hingga akhir tahun 2019. "Ini faktor penunjang juga bahwa cabang-cabang ini mulai produktif. Ada masa tenggang cabang dan karyawan untuk sosialisasi di berbagai daerah,"kata Arief kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1).

Adapun hingga Desember 2019 kantor cabang PMN sebanyak 2.798 unit. Rinciannya 629 unit kantor cabang ULaMM dan 2.169 unit kantor cabang Mekaar.

Sementara jumlah kantor cabang PNM pada Desember 2018 sebanyak 2.395 unit yang terdiri dari 625 unit kantor cabang ULaMM dan 1.770 unit kantor cabang Mekaar. 

ULaaM mengalami penurunan penyaluran disebabkan oleh PNM menurunkan plafonnya. "kita tahan kalo nasabah sudah butuhnya besar dan berkenan akan berkembang," ucap Arief.

Baca Juga: Kejar target nasabah, PNM memproyeksi pembiayaan Rp 24,25 triliun di pengujung 2019

Pencapaian penyaluran di tahun 2019 sudah melampaui target yaitu sebesar Rp 16 triliun. Hal itu karena PNM komitmen dari seluruh kantor cabang yang di pusat maupun di daerah bahwa harus melebihi target.

"Kami berasumsi cabang baru tidak harus segera produktif. Kita coba beri sedikit target yang konservatif dan ternyata ada peningkatan produktivitas,"jelas Arief.

Adapun total outstanding pembiayaan PNM hingga Desember 2019 senilai Rp 18,09 triliun, tumbuh 44,6% dari outstanding Desember 2018 senilai Rp 12,51 triliun.

Jumlah tersebut terbagi atas ULaMM yang mencatatkan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh 16,1% dari Desember 2018 yang sebesar Rp 5,94 triliun. Sementara Mekaar, hingga Desember 2019 mencatatkan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 11,19 triliun atau tumbuh 70,5% bila dibandingkan Desember 2018 yakni Rp 6,56 triliun.

Baca Juga: Penyandang disabilitas diyakini bisa beri kontribusi optimal bagi BUMN

Meskipun jumlah penyaluran pembiayaan dan outstanding terus naik, PNM mampu menjaga kualitas pembiayaan. Ini tergambar dari rasio pembiayaan bermasalah atau rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) yang terus membaik. Pada Desember 2018, NPL gross PNM pada posisi 1,29%. Rasio NPL ini terus ditekan hingga menjadi 1,18% pada Desember 2019.

Hingga Desember 2019, jumlah total nasabah PNM bertambang 47,99% secara yoy dari 4,12 juta nasabah menjadi 6,10 juta nasabah. Rinciannya nasabah ULaMM sudah mencapai 73.670 nasabah hingga Desember 2019. Jumlah tersebut tumbuh 7,61% secara yoy yang mencapai 68,458. Sedangkan nasabah Mekaar, sudah mencapai 6,03 juta nasabah hingga Desember 2019 atau tumbuh 48,67% secara yoy yang mencapai 4,05 juta.

Adapun target di tahun 2020, total nasabah sebanyak 7 juta hingga 7,7 juta nasabah. Sedangkan untuk penyaluran ditargetkan di angka Rp 26 triliun.

Baca Juga: Tinjau program Mekaar, Jokowi ingatkan nasabah untuk menjaga kepercayaan

Di tahun 2020, PNM juga fokus untuk mengembangkan digitalisasi untuk proses bisnisnya. Saat ini sudah uji coba, namun Arief ingin tingkatkan moderniasasi dalam proses bisnisnya dengan digitalisasi. PNM juga telah memperkenalkan dengan cashless.

"insyaAllah segera jalan, kita sedang bangu bersama Telkomsel dan LinkAja, untuk bank semua bisa tinggal disesuaikan saja bank terdekat didaerah itu,"kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×