Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Victoria Syariah sempat diisukan bakal diakuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai salah satu skema untuk melakukan spin off unit usaha syariahnya. Namun, rencana tersebut menguap ketika BTN mengalihkan perhatiannya pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Kini, rencana tersebut bisa saja kembali bergulir. Hal tersebut sejalan dengan hasil due diligence Bank Muamalat Indonesia oleh BTN yang tak kunjung rampung.
Sebab, BTN menargetkan bisa melakukan spin off pada tahun ini. Sejalan dengan total aset yang sudah memenuhi kewajiban spin off dengan lebih dari Rp 50 triliun.
Ketika ditanya soal rencana penjualan ini, Direktur Utama Bank Victoria Syariah Dery Januar mengatakan itu merupakan ranah pemegang saham. Namun, ia mengisyaratkan bahwa saat ini Bank Victoria Syariah belum ada rencana dijual.
"Kami masih memiliki kapasitas yang cukup untuk pertumbuhan perusahaan ke depan secara mandiri," ujar Dery kepada Kontan, Rabu (5/6).
Baca Juga: Membandingkan Bank Muamalat dan Victoria Syariah, Mana yang Lebih Baik Bagi BTN?
Hal tersebut tercermin dari rasip kecukupan modal (CAR) per April 2024 tercatat sebesar 66,32%. Artinya, permodalan yang dimiliki Bank Victoria Syariah masih kuat dengan jauh di atas ambang ketentuan regulator.
Lebih lanjut, Dery bilang saat ini pihaknya terus folus untuk pertumbuhan. Harapannya, bisa menambah peranan dalam pengembangan layanan perbankan syariah tanah air.
"Ditopang dengan pertumbuhan aset yang membentuk pertumbuhan laba," tambahnya.
Sebagai informasi, per Maret 2024, laba bersih Bank Victoria Syariah tercatat sebesar Rp 7,73 miliar. Angka tersebut tumbuh dari periode sama tahun lalu senilai Rp 5,23 miliar.
Sementara itu, rasio kualitas kredit bank tersebut masih terjaga dengan NPF gross di level 0,57%. Di kuartal I-2023, NPF Gross berada di level 1,39%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News