Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) menyampaikan bahwa klaim asuransi kesehatan masih menjadi penyumbang terbesar dalam portofolio klaim perusahaan.
Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W. Hadi menjelaskan, perusahaan telah menerapkan pengendalian seperti penggunaan formularium obat untuk menekan potensi overtreatment yang kerap terjadi di fasilitas kesehatan.
“Kita benar-benar fully kontrol untuk pengeluaran klaim. Kalau ada indikasi overtreatment baik dari obat, rumah sakit, maupun layanan kesehatannya, kita coba negosiasi. Namun, jika tidak ada titik temu, kami hentikan kerja samanya” ujar Hanindio usai agenda 40th PertaLife Insurance, Rabu (2/6).
Baca Juga: DPLK PertaLife Sebut Penurunan BI Rate Jadi Sinyal Positif bagi Portofolio Investasi
Ia menambahkan bahwa langkah ini diterapkan khususnya untuk mitra rumah sakit di luar captive market. Adapun saat ini, komposisi portofolio nasabah PertaLife terdiri atas 50% captive dan 50% ritel.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir PertaLife tidak banyak menggarap asuransi kesehatan untuk captive market, perusahaan tetap berupaya menjaga rasio klaim tetap sehat.
Baca Juga: DPLK PertaLife Bukukan Imbal Hasil Investasi 1,27% pada Kuartal I-2025
“Untuk portofolio asuransi kesehatan, rasio klaim sejauh ini masih bisa dijaga di kisaran 50% hingga 60%,” tambah Hanindio.
Berdasarkan laporan keuangan PertaLife per Mei 2025, pendapatan premi neto tercatat mencapai sebesar Rp 348,50 miliar. Sementara beban klaim dan manfaat tercatat mencapai sebesar Rp 318,42 miliar.
Baca Juga: Tambah Pengurus, PertaLife Insurance Angkat Komisaris Baru Wakili PT Timah
Selanjutnya: Sanurhasta Mitra (MINA) Rights Issue Rp 164,06 Miliar
Menarik Dibaca: Harga Emas Stabil Setelah Naik 2%, Pasar Cermati Risiko Fiskal & Suku Bunga Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News