Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PertaLife menilai pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% sebagai sinyal positif bagi pasar keuangan domestik dan portofolio investasi dana pensiun.
Pengurus Keuangan dan Investasi DPLK PertaLife Tomy Zulfikar mengatakan bahwa penurunan suku bunga mendorong risiko premium yang lebih rendah. Hal ini berdampak pada kenaikan harga instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, serta membuat valuasi pasar saham menjadi lebih menarik.
"Di sisi lain, valuasi pasar saham menjadi relatif lebih menarik (undervalued), sehingga menciptakan peluang bagi investor institusi untuk melakukan optimalisasi portofolio," kata Tomy kepada Kontan, Senin (26/5).
Baca Juga: DPLK PertaLife Bukukan Imbal Hasil Investasi 1,27% pada Kuartal I-2025
Saat ini, komposisi investasi DPLK PertaLife masih didominasi oleh instrumen pendapatan tetap. Hal ini sejalan dengan karakteristik dana pensiun yang berorientasi jangka panjang. Namun, perusahaan mulai melakukan penyesuaian strategi dengan menambah eksposur pada saham dan reksa dana saham secara bertahap.
Per April 2025, DPLK PertaLife membukukan pertumbuhan imbal hasil investasi sebesar 2,06% secara year to date (ytd). Jika disetahunkan, return tersebut setara dengan sekitar 6,18%, yang masih berada dalam kisaran target tahunan perusahaan.
“Penurunan suku bunga biasanya berdampak pada peningkatan harga instrumen pendapatan tetap dan memperbaiki valuasi pasar saham,” tambah Tomy.
Baca Juga: BRI Manajemen Investasi Sebut Sejumlah Tantangan yang Dihadapi untuk Mendirikan DPLK
Selanjutnya: Promo HokBen Payday 30 Mei 2025, Makan Berdua Harga Spesial Akan Berakhir Besok
Menarik Dibaca: HP Vivo Terbaru X Fold 3 Pro Mei 2025 dengan Inovasi Layar Lipat Super Tipis!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News