Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) masih mengalami pertumbuhan kredit yang melambat di akhir Oktober 2014. Kondisi ini diakibatkan tekanan likuiditas sehingga tahun ini agak mengerem dalam penyaluran kredit.
Menurut Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, tak hanya BCA saja, namun industri perbankan secara keseluruhan mengurangi pertumbuhan kredit karena keterbatasan likuiditas. “Ini merata hampir semua sektor,” kata Jahja saat dihubungi KONTAN, Selasa (23/12). Sayangnya, Jahja enggan menjawab apakah target pertumbuhan kredit BCA akhir tahun ini bakal tercapai atau tidak.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2014 lalu, total kredit yang disalurkan bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini mencapai Rp 333,41 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 10,58% secara year on year (yoy) .
Capaian ini jelas jauh melambat dibandingkan pertumbuhan kredit pada akhir Oktober tahun lalu yang mencapai Rp 301,51 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25,38% secara yoy dibanding akhir Oktober 2012 yang mencapai Rp 240,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News