kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pertumbuhan perbank syariah mulai melambat


Selasa, 17 Desember 2013 / 09:00 WIB
Pertumbuhan perbank syariah mulai melambat
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Gayamsari di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27 Juli).


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Pelambatan laju pertumbuhan ekonomi mulai berdampak ke perbankan syariah. Meski masih melaju, pertumbuhan perbankan syariah mulai sedikit melambat. 

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan total aset perbankan syariah hingga Oktober 2013 mencapai Rp 229,5 triliun. Sementara total pembiayaan sebesar Rp 179 triliun dan total penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp 174 triliun. "Layanan perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan," kata Agus.

 Meski begitu, pertumbuhan aset perbankan syariah mulai melambat. Hingga Oktober 2013, aset perbankan syariah tumbuh 31,8% ketimbang periode sama tahun 2012. Pertumbuhan ini melambat dibanding pertumbuhan pada Oktober 2012 sebesar  34,1%.

Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Edy Setiadi, mengatakan BI belum mengkhawatirkan pelambatan pertumbuhan aset perbankan syariah. Sebab, dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan aset bank syariah rata-rata mencapai lebih dari 40%.

Namun, harus diakui, perbankan syariah tak luput dari kondisi likuiditas yang ketat di tahun ini. Sebab, pertumbuhan pembiayaan lebih cepat ketimbang pertumbuhan DPK. Per Oktober 2013, DPK perbankan syariah tumbuh 32,2% ketimbang periode sama tahun 2012. Sementara, penyaluran pembiayaan melesat 32,2%.

Akibatnya rasio pembiayaan dibanding DPK alias financing to deposit ratio (FDR) di bank umum syariah mencapai 98,2%. Sementara, FDR di unit usaha syariah (UUS) lebih tinggi mencapai 120,8%. Menurut Edy, pertumbuhan DPK lebih lambat ketimbang pertumbuhan pembiayaan lantaran industri tengah bersaing memperebutkan likuiditas.

Karena itu, BI merevisi proyeksi kinerja perbankan syariah di akhir tahun 2013. Melihat realisasi total aset yang terakhir, pencapaian perbankan syariah akan sesuai skenario moderat. Total aset diperkirakan mencapai  Rp 237,50 triliun, total DPK mencapai Rp 183,61 triliun, dan total pembiayaan mencapai Rp 189,79 triliun. Dalam proyeksi sebelumnya, total aset dalam skenario moderat diperkirakan sebesar Rp 269 triliun, total DPK 177 triliun, total pembiayaan Rp 211 triliun.

Ahmad K Permana, Kepala Unit Usaha Syariah PermataBank Syariah, menilai kinerja perbankan syariah sedikit melambat akibat kondisi ekonomi makro yang menyebabkan bank-bank syariah tak bisa agresif berekspansi.     

Hingga Oktober 2013, pangsa pasar perbankan syariah mencapai 4,8% dengan jumlah rekening sebanyak 12 juta rekening atau 9,2% dari total rekening perbankan nasional. BI memperkirakan, pangsa pasar bank syariah tahun depan mencapai 5,25%-6,25%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×