Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir tergolong cukup pesat, khususnya pada bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah.
Data Bank Indonesia menyebutkan, sampai dengan Oktober 2013 aset perbankan syariah secara tahunan atau year on year mengalami peningkatan menjadi Rp 229,6 triliun. Bila ditotal dengan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah, maka aset perbankan syariah mencapai Rp 235,1 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan, pertumbuhan ini masih berada dalam koridor revisi proyeksi pertumbuhan tahun 2013 yang telah mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pangsa pasar perbankan syariah dalam peta perbankan sampai dengan Oktober 2013 mencapai 4,8% dengan jumlah rekening di perbankan syariah mencapai 12 juta rekening atau sebanyak 9,2% dari total rekening perbankan nasional serta jumlah jaringan kantor mencapai 2.925 kantor.
Agus bilang, sepanjang 2013, dampak makro ekonomi lanjutan atas krisis keuangan global yang cenderung melambatkan laju pertumbuhan ekonomi dibanyak negara dunia serta Indonesia menjadi di bawah 6%, tentu mempengaruhi industri perbankan syariah nasional.
"Dengan harapan perbaikan pada 2014, BI memproyeksikan pertumbuhan aset perbankan syariah tetap akan berada dalam tiga skenario dari baseline sampai dengan optimis. Namun, diharapkan berada dalam kisaran moderat sampai optimis, dengan kisaran pertumbuhan 19%-29%," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Senin (16/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News