Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa memperkirakan klaim asuransi kesehatan bakal mengalami peningkatan pada 2024 ini. Hal itu salah satunya disampaikan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia).
"Jika melihat dari pola yang ada dari tahun ke tahun, klaim asuransi kesehatan masih akan terus meningkat. Klaim kesehatan itu juga bagian dari kondisi hardening market. Pada kondisi tersebut, perusahaan asuransi juga harus melakukan penyesuaian yang diperlukan," ucap Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama kepada Kontan, Senin (29/1).
Meskipun demikian, Vivin optimistis dengan kerja sama yang dibangun antara regulator dan berbagai stakeholder yang ada, berharap inflasi medis bisa terkendali. Dengan demikian, bisa meminimalisir kenaikan klaim kesehatan dan menjaga kinerja keuangan industri pada tahun ini.
Baca Juga: BNI Life Prediksi Klaim Asuransi Kesehatan Meningkat Tahun Ini
Untuk mengantisipasi meningkatnya klaim asuransi kesehatan, Vivin menerangkan pihaknya akan menerapkan langkah jitu. Dia bilang pembayaran klaim kepada nasabah sesuai dengan ketentuan polis merupakan salah satu nilai Generali, yakni deliver on the promise.
Dengan demikian, komitmen itu akan terus dipegang teguh untuk memastikan nasabah mendapatkan hak-hak dan perlindungan asuransi.
Terkait dengan pembayaran klaim, Vivin mengatakan sepanjang 2023, Generali Indonesia telah membayarkan klaim senilai lebih dari Rp 1,1 triliun yang mencakup klaim meninggal dunia, penyakit kritis, dan kesehatan.
"Dari total nominal itu, sebesar 77% merupakan klaim kesehatan dan nominal klaim kesehatan itu mengalami kenaikan 38% secara tahunan, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ungkapnya.
Baca Juga: IFG Life Perkirakan Klaim Kesehatan Masih Meningkat pada Tahun Ini
Vivin mengatakan peningkatan klaim kesehatan tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti selepas pandemi Covid-19 masyarakat mulai kembali melakukan pengobatan di rumah sakit, pemanasan global yang menimbulkan banyak penyakit, dan tentu saja inflasi kesehatan itu sendiri.
Senada dengan Generali Indonesia, PT BNI Life Insurance atau BNI Life memprediksi klaim asuransi kesehatan tetap mengalami kenaikan pada 2024. Mengenai hal tersebut, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan kenaikan itu seiring dengan kondisi iklim saat ini yang tidak menentu.
"Selain itu, kenaikan klaim karena adanya kenaikan biaya berobat sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi kenaikan klaim kesehatan," ucapnya kepada Kontan, Senin (29/1).
Untuk mengantisipasi kenaikan klaim asuransi kesehatan, Eben menerangkan perusahaan akan melakukan mitigasi risiko melalui beberapa hal, yaitu lebih selektif atau penguatan dalam proses seleksi risiko (underwriting), meningkatkan pengelolaan klaim untuk menghindari indikasi klaim yang fraud, memonitor klaim rasio, dan aktif memberikan edukasi hidup sehat melalui kanal komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan.
Sementara itu, Eben menyampaikan sepanjang 2023, klaim asuransi kesehatan BNI Life tercatat sebesar lebih dari Rp 519 miliar. Adapun nilai itu mengalami peningkatan sekitar 46% secara Year on Year (YoY).
Setali tiga uang, PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life memproyeksikan klaim asuransi kesehatan masih terus meningkat pada tahun ini.
"Klaim tetap akan meningkat karena adanya target premi, pasar, dan pengalihan polis yang juga meningkat, berbanding lurus dengan angka kejadian klaim," ucap Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi kepada Kontan, Senin (29/1).
Baca Juga: Generali Indonesia Proyeksikan Klaim Asuransi Kesehatan Terus Meningkat Tahun Ini
Gatot mengatakan IFG Life memiliki proses seleksi atau underwriting yang sangat ketat untuk mengantisipasi melonjaknya klaim asuransi kesehatan pada tahun ini.
Mengenai nilai klaim 2023, Gatot tak memungkiri bahwa kemungkinan nilainya akan mengalami kenaikan. Dia bilang hal itu disebabkan dari efek isu Covid-19 yang mulai mereda.
"Sebab, orang tidak lagi takut untuk berobat sehingga pengajuan klaim kesehatan mengalami kenaikan. Hal itu berbanding terbalik ketika masa Covid-19, yang mana klaim kesehatan menurun karena orang cenderung ketakutan untuk berobat," kata Gatot.
Baca Juga: Aturan Ekuitas Minimum Diyakini Bisa Dipenuhi Mayoritas Perusahaan Asuransi Jiwa
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi klaim asuransi kesehatan di industri asuransi jiwa tembus hingga Rp 20 triliun sepanjang 2023. Hal itu disebabkan inflasi medis yang meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News