kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan asuransi semakin gencar masuk ekosistem digital


Rabu, 24 Maret 2021 / 15:56 WIB
Perusahaan asuransi semakin gencar masuk ekosistem digital
ILUSTRASI. Perusahaan asuransi semakin gencar menjual asuransi lewat platform digital.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara, PT Asuransi Jiwa Sequis Life menjual produk asuransi melalui platform digital miliknya, Super You. Sejak diluncurkan pada November 2019, terdapat 6.000 polis yang yang berhasil diterbitkan dari proses murni digital.

Head of Digital Channel Sequis Life Evan Tanotogono mengatakan, total premi yang berhasil dikumpulkan melalui platform Super You mencapai Rp 2,5 miliar. Hanya saja, perolehan premi dari kanal digital itu belum memberikan kontribusi yang besar terhadap total premi Sequis Life.

“Angka ini memang belum seberapa dalam memberikan kontribusi kepada total premi yang dikumpulkan Sequis. Namun, ini cukup menunjukkan potensi bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai menerima dan percaya ada konsep asuransi digital dengan proses daring (online) yang serba mandiri,” jelas Evan.

Sequis Life sedang menargetkan untuk melebarkan sayap ke produk asuransi kesehatan. Perlu diketahui, saat ini produk digital Sequis Life hanya berada di lini produk jiwa, penyakit kritis, dan kecelakaan.

Soal masuknya perusahaan asuransi ke ekosistem digital ini, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengatakan, penerapan teknologi dapat membuat lebih efektif dan efisien untuk bisnis asuransi. Hanya saja, ia menyayangkan implementasi digital ini belum dilakukan secara seragam oleh perusahaan-perusahaan asuransi.

“Implementasi digital ini tidak seragam di perusahaan asuransi. AAUI juga tidak mendapatkan data rinci terkait jalur distribusi digital ini. Hal ini karena ada yang dilakukan langsung oleh perusahaan melalui website maupun apps namun ada juga yang melalui kerja sama dengan pihak ketiga,” ujar Dody.

Ke depannya, AAUI akan mendorong agar ada regulasi yang komprehensif dan berwawasan future untuk mewujudkan ekosistem insurtech.

Selanjutnya: Simas Net catatkan pendapatan premi asuransi umum sebesar Rp 749 miliar tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×