kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Perusahaan Catatkan Kenaikan Klaim Asuransi Kritis


Selasa, 16 Juli 2024 / 18:17 WIB
Perusahaan Catatkan Kenaikan Klaim Asuransi Kritis
ILUSTRASI. Kantor?Allianz Indonesia di Jakarta


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahan asuransi mencatatkan kenaikan klaim asuransi penyakit kritis. Penyakit kanker dan jantung mendominasi kasus yang diajukan.

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) misalnya, telah membayarkan klaim penyakit kritis sebesar lebih dari Rp 136 miliar hingga Mei 2024.

Direktur & Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia, Ong Le Keat menjelaskan kasus klaim Critical Illness (CI) tertinggi adalah penyakit Kanker, yang kemudian disusul oleh penyakit Stroke dan Serangan Jantung Pertama.

"Ketiga penyakit tersebut juga menjadi penyebab terbanyak dalam pengajuan klaim CI di tahun sebelumnya," ujar Ong Le Keat kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).

Sementara itu, di periode yang sama Allianz mencatatkan pendapatan premi penyakit kritis mengalami pertumbuhan sebesar 3,33% secara Year to Date (YtD) menjadi lebih dari Rp 283 miliar. 

Allianz Life Indonesia juga mencatat bahwa hingga saat ini terjadi sekitar 15% (YoY) penurunan kasus klaim penyakit kritis selama lima bulan pertama di tahun 2024.

Pada kuartal I-2024, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) telah membayarkan jumlah klaim dan manfaat sebesar Rp 4,5 triliun atau meningkat sebanyak 9,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp 4,1 triliun.

Baca Juga: Bisnis Asuransi Kesehatan Dinilai Masih Menjanjikan

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen menyebut, dari total klaim tersebut, klaim pada penyakit kritis telah dibayarkan sebesar Rp 84,9 miliar. Adapun klaim asuransi penyakit kritis didominasi oleh penyakit jantung kronik sebesar 19% dan kanker payudara sebesar 15%.

"Prudential Indonesia berkomitmen memenuhi hak para nasabah dengan memberikan perlindungan melalui pembayaran klaim dan manfaat sesuai dengan syarat dan ketentuan polis yang disepakati," ujar Karin kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).

Sebagai informasi, pada tahun 2023 Prudential Indonesia mencatat terjadi penurunan jumlah kasus yang masuk terkait penyakit kritis, sehingga hal ini mempengaruhi tren pembayaran klaim penyakit kritis di Prudential Indonesia sebesar Rp 378,47 miliar atau 13,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 437,9 miliar.

Adapun klaim asuransi penyakit kritis didominasi klaim untuk penyakit jantung kronik sebesar 20% dan kanker payudara sebesar 14%. Prudential memiliki target untuk terus tumbuh berkelanjutan.

Baca Juga: Klaim Kesehatan Generali Indonesia Meningkat 17,6% Hingga Mei 2024

Untuk itu, perusahaan memiliki produk PRUCritical Benefit 88 dapat yang memberikan perlindungan komprehensif atas 60 kondisi kritis atau meninggal dunia hingga usia 88 tahun serta perawatan Angioplasti, di mana akan dibayarkan 10% maksimal 200 juta dari Uang Pertanggungan ketika Tertanggung menjalani perawatan Angioplasti tanpa mengurangi manfaat PRUCritical Benefit 88. 

Uang Pertanggungan akan tetap dibayarkan pada akhir pertanggungan asuransi jika nasabah masih hidup atau tidak melakukan klaim menderita salah satu dari 60 kondisi kritis dan Polis tetap aktif.

"Oleh karena itu, kami melihat produk ini dapat menjadi pilihan bagi nasabah yang membutuhkan produk asuransi jiwa yang memberi manfaat perlindungan jangka panjang dengan premi terjangkau untuk mengurangi dampak risiko penyakit kritis terhadap keluarga dan dampak terhadap kondisi keuangan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×