kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.619   17,00   0,10%
  • IDX 6.941   107,85   1,58%
  • KOMPAS100 1.004   17,30   1,75%
  • LQ45 779   13,52   1,77%
  • ISSI 221   2,46   1,13%
  • IDX30 404   6,86   1,73%
  • IDXHIDIV20 476   9,11   1,95%
  • IDX80 113   1,66   1,49%
  • IDXV30 116   1,54   1,34%
  • IDXQ30 132   2,80   2,17%

Perusahaan fintech Finpedia dan Digiscore telah tercatat di OJK


Jumat, 09 Juli 2021 / 07:07 WIB
Perusahaan fintech Finpedia dan Digiscore telah tercatat di OJK
ILUSTRASI. Direktur Utama Digiscore Firlie Ganinduto


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech Finpedia dan Digiscore telah resmi tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk secara sah beroperasi di Indonesia. 

Finpedia merupakan menyediakan layanan aggregator untuk para lembaga jasa keuangan (LJK). Sedangkan Digiscore adalah perusahaan yang menawarkan layanan credit scoring dan teknologi verifikasi E-KYC (electronic know your customer) non-CDD. 

Keduanya merupakan perusahaan terafiliasi yang beroperasi dalam ekosistem yang sama.

Finpedia adalah platform fintech dengan konsep marketplace layanan jasa keuangan di Indonesia. Melalui Finpedia, para pengguna dapat mengakses beragam jenis produk jasa keuangan termasuk kartu kredit serta pinjaman pribadi atau konsumtif maupun pinjaman produktif untuk modal usaha bagi sektor UMKM. 

Teknologi yang digunakan Finpedia dapat membantu penggunanya dalam mengambil keputusan yang akurat dalam pemilihan produk jasa keuangan melalui hasil pencarian dan rekomendasi produk jasa keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan finansial dan profil resiko pengguna.

Finpedia juga membantu LJK untuk menjangkau dan melayani target konsumennya baik secara online maupun melalui aplikasi seluler.

Baca Juga: Berantas fintech ilegal: Satgas terus patroli, masyarakat perlu teredukasi

Sementara itu, Digiscore menawarkan solusi berupa credit scoring dan E-KYC non-CDD yang memberikan layanan bagi LJK untuk manajemen resiko kredit, penilaian kredit yang terotomasi, deteksi fraud dan verifikasi identitas secara digital. 

Dengan menggunakan teknologi machine learning, big data dan artificial intelligence Digiscore, para LJK dapat memahami profil resiko dari calon peminjam dan mengambil keputusan kredit dengan lebih baik. Dengan layanan tersebut, Digiscore bermaksud untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

Firlie Ganinduto, Direktur Utama Digiscore, yakin bahwa layanan Digiscore dapat secara efektif membantu LJK di Indonesia dalam mengakselerasi proses penilaian kredit dan pada akhirnya dapat mempercepat pencairan pinjaman kepada peminjam yang layak kredit dan sangat membutuhkan pinjaman di tengah pandemi saat ini.

“Di tengah pandemi dan krisis ekonomi saat ini, sangat banyak masyarakat Indonesia yang memerlukan akses kepada kredit baik untuk tujuan konsumtif maupun produktif dengan cepat, namun juga bertanggung jawab dan sesuai kebutuhannya," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (9/7). 

Namun salah satu permasalahan klasik saat ini, para LJK telah sejak lama menghadapi kesulitan dalam melakukan asesmen kredit terhadap begitu banyaknya jumlah calon peminjam untuk menilai apakah calon peminjam benar-benar layak kredit, khususnya masyarakat yang termasuk dalam kategori unbanked dan underbanked, atau mereka yang tidak memiliki rekam jejak kredit.

Dalam situasi seperti itulah Digiscore dapat berkontribusi dan memberikan solusi praktis. 

Para LJK dapat menganggap kami sebagai credit risk mitigation partner mereka untuk membantu sumber daya internalnya dalam melakukan asesmen kredit terhadap ribuan permohonan pinjaman dengan data alternatif non-kredit yang dapat dianalisa oleh machine learning dan tim data science milik perusahaan guna memberikan kejelasan mengenai kelayakan kredit calon peminjam.

Baca Juga: Menilik jurus fintech lending agar terhindar dari kredit macet

Wakil President Direktur Finpedia Dinesvara Airlangga menambahkan, optimistis bahwa Finpedia dapat secara efektif membantu para LJK untuk memperluas penetrasi pasarnya dan meningkatkan jumlah peminjamnya di Indonesia melalui website dan aplikasi Finpedia yang dapat memfasilitasi dan menghubungkan jutaan peminjam kepada ratusan LJK serta mengintegrasikan beragam pilihan produk jasa keuangan dalam satu website dan aplikasi Finpedia.

Untuk saat ini, Finpedia bisa diakses melalui website.

“Sebentar lagi kami akan meluncurkan aplikasi seluler untuk Finpedia sehingga nantinya akan menjadi sangat mudah, aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia dimanapun untuk mengakses produk jasa keuangan dari bank, perusahaan peer-to-peer lending dan multifinance, semuanya terintegrasi dalam satu website dan aplikasi," pungkas dia. 

Selanjutnya: Hore! Asuransi boleh dipasarkan lewat agregator

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×