kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Perusahaan Gadai Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Gadai Emas


Kamis, 06 Maret 2025 / 21:55 WIB
Perusahaan Gadai Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Gadai Emas
ILUSTRASI. Petugas memperlihatkan emas yang ditawarkan di The Gade Coffee & Gold by Pegadaian di Jakarta (17/1/2025). Hingga akhir 2024, Pegadaian berhasil mencapai target pertumbuhan produk gadai secara keseluruhan yang meningkat hingga 10%.  (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki momentum Ramadan dan Lebaran, sejumlah perusahaan gadai di Indonesia telah menyiapkan strategi menghadapi permintaan gadai emas tahun ini.

Pelaku usaha telah menyiapkan strategi seperti ekspansi layanan dan program loyalitas untuk mendorong pertumbuhan. Secara historikal, PT Pegadaian menyampaikan tren gadai emas jelang Ramadan dan Lebaran dalam lima tahun terakhir cenderung terkontraksi sebesar 2%-3%, seiring dengan meningkatnya tren penebusan emas oleh masyarakat. 

Penebusan ini umumnya didorong oleh penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) serta tradisi mengenakan perhiasan emas saat perayaan Lebaran. Namun, pola tersebut tidak terjadi pada Ramadan dan Lebaran 2024, di mana justru terjadi pertumbuhan positif. 

Hal ini disebabkan oleh strategi customer retention, seperti diskon, cashback, dan promo loyalitas, yang diterapkan Pegadaian guna menjaga minat masyarakat dalam bertransaksi emas.

Direktur Keuangan, Perencanaan Strategis, dan Manajemen Risiko Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha menyampaikan bahwa perusahaan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi Ramadan 2025 agar dapat mempertahankan pertumbuhan gadai emas.

“Kami telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan wilayah pada Februari lalu untuk membahas strategi quick win guna mengantisipasi potensi penurunan gadai emas selama Ramadan dan Lebaran,” ujar Ferdian kepada Kontan, Senin (3/3).

Baca Juga: Bisnis Gadai Emas Berpotensi Raup Cuan Besar dari Kenaikan Harga Emas

Pegadaian menargetkan pertumbuhan gadai emas tetap positif seperti tahun sebelumnya dengan memperkuat strategi customer retention dan customer acquisition. Selain itu, momentum kenaikan harga emas yang terus berlanjut sepanjang 2024 hingga awal 2025 juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan bisnis gadai emas.

Adapun gadai emas masih menjadi andalan bisnis Pegadaian, dengan kontribusi lebih dari 80% dari total portofolio pembiayaan. Sepanjang Januari 2025, penyaluran kredit berbasis emas mencapai Rp 23 triliun, tumbuh 36% year on year (YoY), sementara outstanding loan (OSL) pembiayaan emas mencapai Rp 73,7 triliun, atau tumbuh 34,2% YoY.

Ke depannya, Pegadaian akan terus menjaga komposisi portofolio dengan komposisi sebesar 85% berbasis gadai & emas, serta 15% non-gadai. Selain itu, ekspansi pembiayaan berbasis emas akan semakin diperkuat guna mendukung visi Pegadaian sebagai Bullion Bank dalam ekosistem emas nasional.

“Kami juga akan mempercepat layanan digital serta memperkuat sinergi dengan holding Ultra Mikro bersama BRI dan Galeri 24 untuk mendukung pertumbuhan bisnis emas di Indonesia,” ujar Ferdian.

Di sisi lain, salah satu perusahaan pergadaian swasta PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) menyampaikan, permintaan jasa gadai emas biasanya melonjak menjelang hari besar keagamaan, terutama Ramadan.

Baca Juga: Pegadaian Siapkan Strategi Hadapi Ramadan, Targetkan Pertumbuhan Gadai Emas

Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring menyatakan, tren ini terjadi karena masyarakat membutuhkan dana cepat untuk persiapan hari raya, sementara emas tetap menjadi pilihan utama sebagai jaminan yang likuid dan bernilai stabil.

“Pembiayaan gadai emas cenderung meningkat selama Ramadan dan menjelang Lebaran karena masyarakat membutuhkan dana cepat. Emas menjadi pilihan karena proses gadai yang mudah dan cepat, serta nilainya yang stabil,” ujar Budi kepada Kontan, Senin (3/3).

Meski secara historikal terdapat tren peningkatan gadai emas, Budi Gadai Indonesia tidak menetapkan target khusus untuk periode Ramadan. Menurut Budi, peningkatan transaksi lebih bersifat responsif terhadap kebutuhan masyarakat, bukan karena strategi pemasaran musiman.

“Kami tidak menetapkan target khusus untuk Ramadan dan Lebaran. Permintaan gadai emas meningkat secara alami mengikuti kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Namun, transaksi gadai emas selama momentum ini tetap memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Peningkatan volume gadai membantu mendorong pendapatan dari bunga dan biaya administrasi.

Pada Januari 2025, Budi Gadai Indonesia mencatat pembiayaan emas sebesar Rp 5 miliar, meningkat secara YoY dari Rp 3,3 miliar. 

Adapun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan gadai emas, perusahaan telah menyiapkan likuiditas yang cukup agar tetap dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Selain itu, strategi ekspansi juga menjadi fokus utama di tahun 2025.

“Kami berencana membuka cabang baru untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan pelayanan bagi nasabah,” kata Budi.

Mengenai hal ini, Manajer Eksekutif Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI), Guladi mengungkapkan, kondisi ekonomi yang melemah serta tren jual beli online yang semakin marak membuat pengaruh dari momentum Ramadan terhadap bisnis gadai emas tidak sebesar yang diharapkan.

Ia menyatakan bahwa hanya 10% dari 194 perusahaan gadai berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang secara khusus menerima emas sebagai jaminan. Dengan demikian, dampak kenaikan permintaan selama Ramadan terhadap industri secara keseluruhan terbilang terbatas.

"Kenaikan pinjaman dengan jaminan emas diperkirakan hanya sekitar 9%, yang masih dalam batas wajar,” ujar Guladi kepada Kontan, Senin (3/3).

Berbeda dengan sektor lain yang mengandalkan momen Ramadan dan Lebaran sebagai pendorong bisnis, industri gadai emas lebih fokus pada pertumbuhan jangka panjang.

“Kami tidak menargetkan pertumbuhan berdasarkan momen khusus seperti puasa, Lebaran, atau Tahun Baru. Fokus utama industri adalah mencapai pertumbuhan 15-20% pada 2025 secara keseluruhan,” jelas Guladi.

Baca Juga: Gadai Emas Kontribusi 80% Terhadap Portofolio Pembiayaan Pegadaian

Selanjutnya: Begini Repons Sejumlah Perusahaan Asuransi Terkait Banjir Jabodetabek

Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×