kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Modal Ventura Tanah Air Genjot Kinerja hingga Akhir Tahun


Minggu, 20 Agustus 2023 / 12:32 WIB
Perusahaan Modal Ventura Tanah Air Genjot Kinerja hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan modal ventura di Tanah Air menunjukkan kinerja positif di sepanjang paruh pertama 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan modal ventura di Tanah Air menunjukkan kinerja positif di sepanjang paruh pertama atau semester I 2023. Ini terlihat dari jumlah perusahaan rintisan (start up) yang diberikan pendanaan.

PT BNI Modal Ventura atau BNI Ventures (BNV) misalnya, hingga Juni 2023, BNI Ventures mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan earning after tax (EAT) sebesar Rp 1,9 miliar.

Adapun, jumlah aset BNI Ventures pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp 510,07 miliar, yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp 493,55 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp 16,52 miliar.

Baca Juga: OJK Bakal Bangun Pusdafil untuk Memantau Kredit Bermasalah Pinjol

Direktur Utama BNV Eddi Danusaputro menyampaikan perseroan berupaya untuk menerapkan strategi dan kebijakan yang tepat dengan melakukan penempatan dana usaha pada instrumen investasi yang aman dan memberikan keuntungan yang sesuai dengan tingkat risikonya.

"Kami bersyukur, meski baru mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2023, kami mampu memanfaatkan momentum peningkatan kinerja di periode awal pendirian ini,” ujarnya pekan lalu.

Eddi menyebutkan, pada Maret 2023, BNV telah melakukan investasi pertamanya kepada startup PT Millenio Amerta Data (Kecilin) yang sejalan dengan mandat BNI, yakni untuk mendorong akselerasi transformasi digital dan inovasi BNI group.

Direktur Keuangan BNV Lugas Prancafitri menegaskan ke depannya BNV siap untuk berinvestasi, serta mendukung sinergi dan inovasi di BNI Group.

"Tahun ini, kami memiliki beberapa pipeline investasi yang kami harap dapat terealisasi untuk terus mendorong kinerja penempatan dana investasi," katanya.

Sementara itu, MDI Ventures menyebut di tengah kondisi tech winter yang masih berlangsung saat ini, perseroan optimistis dapat menjaga performa positif di semester I 2023.

VP Corporate Secretary MDI Ventures, Dhendy Hamdani mengatakan pihaknya optimistis akan terus meraih tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Sayangnya dia tak menyebutkan berapa besaran laba yang telah diraih saat ini.

“Total portfolio under management MDI saat ini mencapai 80+ startup yang tersebar di berbagai segmentasi industry vertical seperti di antaranya di sektor Healthcare, Fintech, Logistics, Agritech, Edutech dan Enterpise,” katanya kepada Kontan.

Dhendy menyampaikan, di semester II 2023 ini MDI optimis akan mengamankan pertumbuhan positif dengan berupaya menumbuhkan dana kelolaan MDI melalui thematic fund dengan berbagai pihak eksternal yang memiliki fokus isu dan industri yang lebih spesifik.

“Beberapa di antaranya adalah fokus pada bidang energi, healthcare, hingga ESG. Dengan begitu, MDI berharap bisa lebih banyak menarik modal dari pihak eksternal,” tandasnya.

Baca Juga: BNI Ventures Memiliki Sejumlah Pipeline Investasi pada Tahun Ini

Untuk diketahui, berdasarkan data OJK, laba bersih perusahaan modal ventura terkoreksi sebesar 19,63% year on year (yoy) menjadi Rp 176 miliar per Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 yang sebesar Rp 219 miliar.

Tetapi jumlah pendapatan modal ventura tampak meningkat 20,2% yoy menjadi Rp 2,37 triliun per Juni 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun.

Sayangnya jumlah beban perusahaan modal ventura juga turut meningkat sebesar 26,36% yoy menjadi Rp 2,14 triliun di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 yang mencapai Rp 1,69 triliun.

Dari sisi aset, perusahaan modal ventura berhasil menambah total asetnya sebesar 14,02% yoy di Juni 2023 menjadi Rp 27,35 triliun, dibandingkan Juni 2022 yang sebesar Rp 23,98 triliun.

Selain itu, rasio kredit macet atau non perfroming financing (NPF) perusahaan modal ventura menunjukkan peningkatan dari 3,19% di Juni 2022 menjadi 4,10% di Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×