Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan sekuritas optimistis bisnis penjaminan emisi dan penjualan efek akan meningkat pada tahun ini. Meskipun pada 2018 lalu realisasi pendapatan dari bisnis ini belum terlalu menggembirakan.
Pada kuartal 3 2018 lalu, misalnya Trimegah Sekuritas mencatat penurunan pendapatan dari bisnis penjaminan emisi dan penjualan efek sebesar 9,86% menjadi Rp 19,01 miliar dibandingkan Rp 21,09 miliar pada periode sama 2017.
Namun perusahaan sekuritas lain yaitu Panin Sekuritas masih mencatat kenaikan pendapatan dari penjaminan emisi dan penjualan efek sebesar 15,23% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,3 miliar.
Beberapa perusahaan sekuritas menjelaskan kinerja yang belum optimal pada 2018 lalu disebabkan karena tren kenaikan suku bunga menyebabkan jumlah perusahaan yang mencari dana dari pasar modal turun.
Agus Priyambada Sekretaris Perusahaan Trimegah Sekuritas Indonesia bilang pada 2018 lalu, terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US dollar. “Selain itu juga terjadi kenaikan suku bunga,” kata Agus kepada kontan.co.id, Rabu (6/2).
Akibatnya biaya dana meningkat dan pencarian dana dari pasar modal lebih mahal dibandingkan 2017. Meskipun demikian Trimegah mencatat peningkatan peringkat dalam Bloomberg League Table dari peringkat 8 pada tahun 2017 menjadi peringkat 6 pada tahun 2018.
Namun untuk tahun ini Agus optimis bisnis perusahaannya akan lebih baik dari 2018 lalu. Hal ini karena tingkat bunga tidak akan banyak mengalami kenaikan seperti 2018.
Selain itu nilai tukar rupiah terhadap US dollar juga akan membaik. Bahkan saat ini sudah dibawah Rp 14.000 per US dollar. Hal ini diproyeksi akan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan.
Trimegah juga optimis pemilu akan berjalan baik dan setelah pemilu keadaaan akan semakin baik karena sudah ada ketidakpastian. Secara gloval, Agus bilang kondisi perekonomian AS dan Cina di tahun ini diproyeksi akan mendorong dana investor kembali masuk ke Indonesia. Di tahun 2019 ini Trimegah akan aktif dalam penerbitan obligasi korporasi dan beberapa equity IPO.
Sementara itu Mardi Susanto Direktur Utama BCA Sekuritas mengatakan pada 2018 perusahaan efek memang lebih selektif karena bunga mengalami kenaikan. “Sehingga minat penebit juga dalam posisi menunggu atau wait and see,” kata Mardi.
Namun Mardi memproyeksi pada tahun ini kondisi pendapatan dari penjaminan emisi efek akan relatif sama dengan 2018. Tapi peluang lebih baik ada pada semester kedua 2019 yang bakal terdorong oleh beberapa faktor global dan domestik yang lebih terukur.
Zaki Mubarak, Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia optimis meski pada 2018 lalu terjadi beberapa hambatan bisnis penjaminan emisi efek pada 2019 ini akan lebih baik “Karena dengan melihat banyaknya emiten baru di 2018 dan meningkatnya rata rata transaksi diproyeksi pendapatan pada 2019 ini akan membaik,” kata dia.
Optimisme ini didasarkan pada kualitas perusahana yang akan IPO pada tahun ini dan proyeksi nilai transaksi di bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News