Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terjadinya perlambatan ekonomi mikro setelah di semester dua pada 2017 lalu memberikan pengaruh pada penyaluran pinjaman atau Outstanding Loan (OSL) PT Pegadaian (Persero). Pada penutupan tahun 2017, OSL Pegadaian tidak mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.
Sebelumnya, Pegadaian menargetkan pinjaman di akhir 2017 akan mencapai Rp 38,5 triliun. Direktur Keuangan dan Tekonologi Pegadaian Teguh Wahyono, mengatakan berdasarkan angka unaudited tahun ini, OSL perusahaan pelat merah itu hanya mencapai Rp 37 triliun.
"Kalau posisi akhir tahun mungkin cuma (tumbuh) 4%-5% (dibanding tahun lalu)," kata Teguh saat dihubungi Kontan.co.id pada Kamis (4/1).
Hal tersebut juga memberikan pengaruh pada target pendapatan Pegadaian. Akhir 2017 angka unaudited pendapatan perusahaan itu sekira Rp 10,5 triliun lebih sedikit. Target yang ditetapkan sendiri sebelumnya yakni Rp 11 triliun.
Akan tetapi, lanjut Teguh, Pegadaian mampu menjaga laba perusahaan sesuai yang ditargetkan yaitu Rp 2,5 triliun. Faktor utamanya, penurunan cost of fund Pegadaian yang turun dari tahun sebelumnya, yakni dari 9% menjadi 8%.
Pencapaian target laba di tahun 2017 menjadikan pertumbuhan laba Pegadaian mencapai 13% dibanding tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News