Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) masih berupaya mengejar target penyaluran pinjaman di tahun ini. Perusahaan pelat merah tersebut memprediksi pencapaian di tahun ini berada di kisaran Rp 38 triliun.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian Teguh Wahyono mengakui, memasuki semester kedua ini, banyak tantangan yang dihadapi. Maklum saja, di periode ini bisnis perusahaan masih melambat dan belum melaju kencang.
Sejatinya sejak awal tahun hingga tutup tahun ini Pegadaian membidik bisa mencatat penyaluran pinjaman sejumlah Rp 40 triliun. Namun target tersebut sengaja di resize lantaran beberapa faktor. Lesunya ekonomi dalam negeri juga menjadi imbas sehingga berbuntut pada pertumbuhan industri yang belum meningkat.
Penghambat lainnya yakni terdampak dari jumlah pengangguran yang bertambah sehingga sektor informal meningkat. Hingga November 2017, Pegadaian mencatat nominal penyaluran pinjaman mencapai Rp 37 triliun. Kendati masih belum menyentuh target, Teguh bilang di lini bisnis ini mampu mencatatkan pertumbuhan per harinya.
"Penyaluran pinjaman secara rata-rata harian masih tumbuh hampir 9%. Posisi akhir tahun kemungkinan masih bisa tumbuh tapi cuma 5%-6% karena ada natal," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).
Tapi, hingga tutup tahun ini Pegadaian masih akan memaksimalkan target pendapatan yang ditaksir bisa mencapai Rp 11 triliun. Per November 2017, perusahaan mencatat pendapatan senilai Rp 9,6 triliun.
"Pendapatan masih akan kami maksimalkan, mungkin bisa terealisasi di atas Rp 10 triliun sampai akhir tahun tapi masih di bawah target," kata Teguh
Dari sisi laba bersih, Pegadaian mengaku telah mencetak realisasi yang sudah hampir menyentuh target. Di mana sampai akhir tahun Pegadaian memproyeksi keuntungan mencapai Rp 2,5 triliun sedangkan per November 2017 tercatat sebesar Rp 2,4 triliun.
Sampai saat ini, produk gadai masih menjadi penyumbang terbesar bisnis Pegadaian yakni memiliki porsi 90% sedangkan sisanya lagi bersumber dari produk non gadai sebanyak 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News