Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Stanley memproyeksikan, pada semester kedua 2021, pembiayaan baru akan cenderung stagnan dibandingkan pembiayaan baru semester satu, mengingat adanya kenaikan Covid-19 yang diikuti juga dengan kebijakan pengetatan dari pemerintah (PPKM). "Total sampai akhir tahun 2021 diproyeksikan pembiayaan baru sebesar Rp 9,2 triliun dari semester I yang sebesar Rp 4,7 triliun," papar Stanley.
Kendati pembiayaan baru pada semester II/2021 akan stagnan, akan tetapi Stanley menyebut, secara nilai piutang pembiayaan hingga akhir tahun diproyeksikan masih akan tumbuh sekitar 6,5% dibandingkan nilai pada Juni 2021.
"Untuk menjaga pencapaian target pembiayaan dilakukan dengan tetap membina kerja sama yang baik dengan semua mitra penyaluran pembiayaan, terus meningkatkan process excellence akuisisi pembiayaan sehingga calon nasabah merasakan pelayanan yang sangat baik dari MUF dan senantiasa menghadirkan produk-produk pembiayaan yang menarik dan sesuai kebutuhan pada calon nasabah," ungkap Stanley.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga menyatakan, kinerja piutang pembiayaan di semester I 2021 cukup baik yaitu mengalami kenaikan hampir 5% atau sebesar Rp 9,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Kami melihat di semester kedua tahun ini masih cukup baik dengan adanya relaksasi PPnBM yang berlaku sampai dengan Agustus 2021," ujar Direktur MTF William Francis.
Sementara itu, MTF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 20 triliun sampai dengan akhir tahun 2021. Menurut William, MTF masih optimistis dengan target ini, pihaknya melakukan strategi untuk memperbesar akuisisi nasabah dari Bank Mandiri, selain itu juga maksimalisasi digitalisasi di MTF.
Selanjutnya: Piutang pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) tumbuh 17% di semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News