Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Target Pembiayaan UMi
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ismed Saputra, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) kepada 1,47 juta debitur dengan nilai sebesar Rp9,4 triliun pada 2025.
Hingga semester I/2025, realisasi pembiayaan sudah mencapai Rp3,79 triliun kepada 745.653 debitur, atau 50,7% dari target tahunan.
PNM menjadi salah satu mitra penyalur pembiayaan tersebut. Pada Oktober tahun lalu, PNM dan PIP menandatangani perjanjian kerja sama dengan plafon pembiayaan sebesar Rp2,5 triliun.
“Pencairan dilakukan bertahap, misalnya dengan PNM, bulan lalu sudah Rp2 triliun. Itu dicairkan 40% pada tahap pertama, 40% lagi di tahap kedua, dan sisanya di tahap ketiga,” jelas Ismed.
Baca Juga: Perkuat Daya Saing dan Jejaring Bisnis, PNM Bawa Nasabah Ikuti Studi Banding UMKM
Rekayasa Sosial sebagai Kunci
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa kunci pemberdayaan pelaku usaha ultramikro bukan hanya soal pembiayaan, tetapi juga menciptakan rekayasa sosial yang membentuk ekosistem mendukung bagi tumbuhnya kewirausahaan.
Menurutnya, rekayasa sosial penting untuk mengubah pola pikir masyarakat, terutama di pedesaan, agar percaya diri menjadi pengusaha dan berani mengambil risiko.
“Rekayasa sosial ini kami terapkan lewat kelompok-kelompok nasabah. Saat ini, kami memiliki sekitar 920.000 kelompok nasabah PNM Mekaar. Banyak dari mereka bahkan belum pernah menjalani usaha sebelumnya,” ujar Arief.
PNM Mekaar merupakan produk pembiayaan untuk perempuan pengusaha ultramikro, yang kini telah menjangkau 22,4 juta nasabah.
Program ini sejak awal memang difokuskan untuk mengentaskan kemiskinan dengan menyasar masyarakat prasejahtera.
Melalui kelompok nasabah, PNM menyalurkan pembiayaan sekaligus melakukan edukasi, literasi keuangan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami dorong multiaktivitas dari literasi, inklusi, hingga pemberdayaan, karena segmen yang kami layani sangat membutuhkan pendekatan menyeluruh,” imbuhnya.
Saat ini, PNM bekerja sama dengan 46 bank sebagai debitur, serta menggandeng PIP dan pasar modal untuk penggalangan dana.
Salah satu inovasi terbaru adalah penerbitan “orange bond”, yakni instrumen investasi sosial untuk mendanai program pemberdayaan, terutama bagi perempuan.
“Kami punya obligasi moral untuk memastikan mereka bisa naik kelas dan bertahan dalam usahanya,” tegas Arief.
Selanjutnya: Arsenal On Fire! Pemain Debutan Langsung Unjuk Gigi di Laga Pramusim
Menarik Dibaca: Secret Garden Buka Gerai Experience Store di Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News