Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tahun depan, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) berancang-ancang menyiapkan kebutuhannya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan, persiapan tersebut mengantarkan perusahaan pembiayaan mikro pelat merah ini menawarkan saham perdananya atau IPO/Initial Public Offering paling cepat tahun 2016 mendatang atau selambat-lambatnya tahun 2018 mendatang.
Berdasarkan hitung-hitungan manajemen, seperti disampaikan Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM, pihaknya membutuhkan pendanaan hingga Rp 9 triliun sampai tahun 2018 mendatang. Salah satu cara yang akan ditempuh adalah dengan melakukan IPO. “Perkiraannya, kami ingin melepas sekitar 30% saham ke publik,” ujarnya, Senin (17/11).
Aksi ini sendiri belum mendapatkan restu pemegang saham PNM. Namun, direksi optimis, mengingat tujuan melantai untuk mencari modal dan mengembangkan bisnis perseroan sebagai perusahaan pembiayaan yang fokus pada segmen usaha mikro.
PNM sendiri merupakan perusahaan penyaluran pembiayaan. Selama ini, perseroan mengandalkan penerbitan obligasi, medium term notes (MTN) dan pinjaman bank untuk memenuhi kebutuhan pendanaan.
Sampai Oktober 2014, penyaluran pembiayaan PNM mencapai Rp 2,6 triliun. Diperkirakan, akhir tahun nanti, total pembiayaannya mencapai Rp 2,8 triliun. Adapun, outstandingnya diprediksi tembus sebesar Rp 3,7 triliun.
PNM beroperasi melalui 708 kantor di 26 provinsi menjangkau 295 kabupaten dan 2.999 kecamatan di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News