Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yakin pasca lebaran pembiayaan tidak akan lesu. Tak hanya itu, PNM juga optimis bisa menekan risiko kredit macet alias non performing loan (NPL).
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan setiap ramadan ada kenaikan pinjaman hingga 20% dari bulan biasa. Arief menyebut pada setiap hari ramadan, PNM bisa menyalurkan pinjaman hingga Rp 150 miliar untuk program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Kendati meningkat, Arief yakin dana pembiayaan digunakan untuk kegiatan produktif bukan untuk kebutuhan pribadi nasabah jelang lebaran. Agar tidak menjadi kredit macet, PNM menerapkan sistem reward.
"Bila disiplin membayarkan cicilan dengan disiplin dan siap menerima pinjaman baru, maka kita beri pinjaman tambahan. Selain itu, selama libur lebaran kita berikan libur angsuran dan bertemu selama tiga minggu," ujar Arief kepada Kontan.co.id beberapa hari lalu.
Lewat langkah ini, Arief yakin NPL setelah lebaran bisa ditekan. Apalagi Ia mengklaim perusahaan sudah membuktikan bahwa pembiayaan yang disalurkan berkualitas. Hingga April 2019 NPL hanya 0,18%. Kendati demikian, Arief bilang tidak akan berpuas diri.
PMN akan terus melakukan monitoring, evaluasi, peningkatan pembukuan, dan utilisasi infrastruktur teknologi.
"NPL rendah karena setiap minggu nasabah bertemu untuk pelatihan. Kedua, ada social punishment, karena penerima adalah ibu-ibu berkelompok. Sehingga kalau telat atau tidak bayar jadi malu," tambah Arief.
Meski berkelompok, Arief menyatakan pemberi pinjaman di PNM tidak menerapkan sistem tanggung renteng. Sebab PNM masih tahap untuk memotivasi bagi nasabah yang baru memulai usaha.
Hingga April 2019, perseroan mencatat kenaikan jumlah outstanding. Adapun total outstanding pembiayaan PNM per April 2019 senilai Rp 13,23 triliun atau meningkat 68,6% secara year on year (yoy).
Kenaikan jumlah outstanding tersebut dibarengi peningkatan jumlah pinjaman yang disalurkan. Sampai April 2019, pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 5,68 triliun atau meningkat 188,6% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yaitu Rp 1,97 triliun.
Menurut Arief, peningkatan penyaluran pinjaman tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adanya penambahan kantor cabang baru sekitar 1.840 dari jumlah sebelumnya sebanyak 1.770 kantor di Desember 2018.
Dari capaian tersebut, jumlah nasabah turut naik. Nasabah program PNM Mekaar meningkat 56,5% menjadi 4.530.314 orang. Sedangkan program Usaha Mikro dan Kecil (ULaMM) melonjak 13,7% mencapai 70.885 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News