Reporter: Christine Novita Nababan, Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Geliat pertumbuhan asuransi kredit semakin terasa. Memang, nilai total premi asuransi kredit di Indonesia masih mini jika dibandingkan dengan total premi industri asuransi.
Tapi, pertumbuhan premi asuransi kredit hingga 111% dalam setahun perlu diperhitungkan. Kinerja perusahaan asuransi kredit pun meningkat. Tengok saja, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) yang mencatatkan pendapatan laba bruto hingga Agustus sebesar Rp 500 miliar. Pendapatan laba sudah mencapai 67,1% dari total target laba di akhir tahun yang diharapkan bisa mencapai Rp 770 miliar.
Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra S. Napitupulu mengatakan, perolehan positif ini didukung masih tingginya minat masyarakat akan asuransi kredit Askrindo. Asuransi kredit menyumbang 80% total pendapatan premi bruto Askrindo. Dari premi bruto Rp 1,4 triliun hingga Agustus 2014, premi dari asuransi kredit mencapai Rp 1,2 triliun.
Prospek bagus
Tingginya pendapatan premi asuransi kredit juga ditopang peningkatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh pemerintah. Antonius mengaku, volume penyaluran KUR dari tahun ke tahun memang semakin meningkat. Pada tahun 2013 saja KUR yang disalurkan sudah lebih dari Rp 30 triliun.
Antonius optimistis, tekanan makro ekonomi yang menyebabkan tekanan kredit di perbankan tidak terlalu berpengaruh. Lagi pula, permintaan kredit cukup tinggi sehingga prospek ke depannya masih bagus.
Askrindo memperkirakan, hingga akhir tahun ini ada potensi penambahan pendapatan premi asuransi kredit sebesar Rp 500 miliar.
Ahmad Fauzie Darwis, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia menambahkan, saat ini mulai muncul tren bisnis pembiayaan diikuti oleh asuransi jiwa kredit dan asuransi kredit. "Ini berarti ada kecenderungan asuransi kredit akan tumbuh lebih tinggi lagi di tahun-tahun mendatang," kata Ahmad.
Porsi asuransi kredit meningkat dari 3,5% terhadap total premi industri asuransi umum pada akhir semester pertama 2013 menjadi 6,1% pada Juni 2014. Pangsa pasar asuransi kredit bahkan melampaui asuransi kecelakaan diri yang turun dari 4,7% menjadi 2,9%.
Zaafril Razief Amir, Kepala Direktorat Financial Lines ACA bilang, pihaknya menyasar bank-bank, terutama bank asing, untuk meningkatkan penetrasi asuransi kredit ini. "Kami berharap, premi produk asuransi kredit perdagangan mencapai Rp 20 miliar sampai akhir tahun," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News