kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Potensi hedging infrastruktur masih luas, terdorong proyek pemerintah


Senin, 15 Oktober 2018 / 20:05 WIB
Potensi hedging infrastruktur masih luas, terdorong proyek pemerintah
ILUSTRASI. proyek infrastruktur


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi bisnis hedging untuk infrastruktur dinilai masih cukup besar. Apalagi proyek infrastruktur pemerintah masih cukup besar dan pemerintah mulai melihat potensi pendanaan dari luar.

Sampai saat ini, pembiayaan dalam dollar Amerika Serikat (AS) tercatat US$ 13,5 miliar, sedangkan yang sudah dilakukan hedging sebesar US$ 128 juta.

I Made Budhi P. Artha, Head, Global Market & Corporate Treasury Maybank Indonesia mengatakan, saat ini Maybank merupakan bank pertama yang menyediakan layanan hedging infrastruktur. 

Hedging infrastruktur di Indonesia masih belum berkembang,” kata Made kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10). Di acara World Bank IMF Annual Meeting di Bali kemarin, Maybank Indonesia mengaku sudah menjajaki proyek hedging infrastruktur lanjutan.

Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, perusahaan masih belum masuk hedging infrastruktur. “Kami masih menjajaki potensi bisnis hedging infrastruktur,” kata Darwin.

Kepala Departemen Pengelolan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, pendanaan infrastruktur diperoleh dari pasar keuangan luar negeri dalam bentuk penerbitan obligasi atau bilateral loan, tentunya sangat beresiko bila tidak dilakukan hedging.

“Karena akan terpapar baik terhadap risiko fluktuasi kurs maupun kenaikkan suku bunga dollar AS,” kata Nanang.

Umumnya, pendanaan jangka panjang seperti proyek infrastruktur menggunakan instrument Cross Currency Swap (CCS).

Pendanaan ini ditujukan untuk hedging tenor panjang 5-10 tahun, di mana peminjam dana terproteksi dari risiko kurs dan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×