kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Potensi masih besar, pemain perluas bisnis asuransi kredit


Minggu, 09 Juni 2019 / 15:39 WIB
Potensi masih besar, pemain perluas bisnis asuransi kredit


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum terus menunjukkan tren positif, terutama dari lini bisnis asuransi kredit. Hal ini terlihat dari pertumbuhan premi asuransi kredit meningkat tajam dibandingkan tahun lalu.

Merujuk data Asosasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), sampai kuartal I-2019, industri mencatatkan peningkatan premi asuransi kredit hingga 118,2% menjadi Rp 3,19 triliun. Padahal kuartal I-2018 lini bisnis ini hanya mengumpulkan premi sebesar Rp 1,46 triliun.

Salah satu perusahaan asuransi yang mengarap bisnis asuransi kredit adalah PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM Insurance). Presiden Direktur MPM Insurance Alexander Hendro Setokusumo berharap asuransi kredit multiguna bisa tumbuh 10%-15% dari total premi di 2019.

"Kami melihat asuransi kredit multiguna pemainnya belum terlalu banyak, kami juga sudah punya izin dan akses ke sumber bisnisnya seperti lembaga pembiayaan dan perbankan," ujar Alex.

Alex menyebut pada tahun lalu, premi MPM Insurance masih didominasi asuransi kendaraan bermotor sekitar 60%, lalu properti 25%, sisanya di lini bisnis lain termasuk asuransi kredit multiguna. Lewat langkah memperbesar bisnis multiguna ini, ia berharap perusahaan mencatatkan pertumbuhan total premi sebesar 15% dari pencapaian 2018.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjelaskan peningkatan asuransi ini berkat komitmen pemerintah dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran KUR hingga kuartal I-2019 mencapai Rp 37,75 triliun atau meningkat 16,9% secara tahunan.

“Program KUR memang menopang asuransi kredit. Pemerintah sekarang memberikan KUR sekaligus premi asuransi sehingga hal ini memperkecil outstanding premi jadi perusahaan asuransi tidak perlu repot lagi mengumpulkan premi tersebut,” kata Dody belum lama ini.

Sebelumnya, kata Dody, pemerintah memisahkan antara penyaluran KUR ke perbankan dengan pembayaran premi asuransi. Karena terlalu ribet, kini prosesnya penyaluran KUR ke perbankan diberikan bersamaan dengan pembayaran premi asuransi.

Pangsa pasar asuransi kredit masih mendominasi 16,2% dari total industri asuransi umum per kuartal I 2019. Asuransi kredit merupakan lini bisnis terbesar ketiga, setelah asuransi kendaraan 24,0%, dan asuransi properti 23,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×