Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin optimis menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) seiring langkah pemerintah memperpanjang potongan bunga. Normalnya, bunga pinjaman KUR adalah 9% pada tahun 2022.
Namun, pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga Juni 2022, lalu diperpanjang sampai Desember 2022. Dengan tambahan subsidi, bunga pinjaman KUR menjadi 6% di sepanjang tahun ini.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso menyatakan perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR 3% sampai dengan Desember 2022 membuat bank optimis untuk dapat membantu UMKM dalam penyaluran KUR Tahun 2022 secara lebih optimal. Sesuai dengan plafon target penyaluran KUR yang sudah dipercayakan oleh pemerintah.
“Di tahun 2022, kuota penyaluran KUR Bank Mandiri sebesar Rp 40 triliun atau tumbuh sekitar 14% secara YoY dari kuota tahun 2021 yang sebesar Rp 35 triliun. Lebih lanjut, sejalan dengan aspirasi pemerintah dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air,” ujarnya kepada Kontan.co.id pada Kamis (10/3).
Baca Juga: Ekonomi Mulai Membaik, Perbankan Perkuat Pencadangan di Tahun 2022
Lanjutnya, strategi penyaluran KUR Bank Mandiri di tahun 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan fintech/e-commerce.
Realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri secara year to date per Februari 2022 mencapai Rp 6,7 triliun atau tumbuh 14% dibandingkan Februari tahun lalu sebesar Rp 5,8 triliun.
Adapun penyaluran KUR Bank Mandiri di tahun 2022 masih didominasi oleh Sektor Produksi dengan 58% atau sebesar Rp 3,8 triliun. Sedangkan sektor Non Produksi 41,9% atau sebesar Rp 2, 8 triliun.
Sunarna Eka Nugraha, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI menyatakan alokasi penyaluran KUR BNI Tumbuh sebesar 22,7% dari Rp 30,95 triliun menjadi menjadi Rp 38 triliun di 2022.
BNI meyakini kebijakan yang diberikan oleh pemerintah telah mampu membangkitkan rasa percaya diri pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan atau memulihkan kembali usahanya melalui pembiayaan KUR.
Baca Juga: OK Bank Rilis Pinjaman KTA Speed dengan Persyaratan Aplikasi PeduliLindungi
“Dalam merealisasikan penyaluran KUR di tahun 2022 BNI fokus dalam pembiayaan-pembiayaan kepada nasabah UMKM Mitra BNI, Pembiayaan melalui skema klaster kepada 8 (delapan) komoditas unggulan, dan pembiayaan kepada pelaku UMKM Mitra Korporasi nasabah BNI melalui skema Value Chain,” paparnya kepada Kontan.co.id.
Ia menyatakan hingga Februari 2022 Penyaluran KUR BNI telah tumbuh sebesar 24% menjadi Rp 4,9 triliun. Penyaluran KUR BNI didominasi kepada sektor Perdagangan yang saat ini telah memasuki fase pemulihan dan sektor pertanian yang relatif terus mengalami pertumbuhan selama pandemi Covid-19 ini.
Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut sepanjang Januari 2021 hingga Desember 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR mencapai Rp 194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur. Pada tahun ini, BRI mendapatkan alokasi sebesar Rp 260 triliun atau mencapai 70% dari total KUR yang dialokasikan pemerintah.
“Di awal tahun hingga akhir Januari 2022, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 17,14 triliun kepada lebih dari 516.000 nasabah UMKM. Sektor yang mendominasi yakni sektor perdagangan dan pertanian,” ungkapnya kepada Kontan.co.id.
BRI optimistis dapat memenuhi target penyaluran KUR yang di breakdown oleh pemerintah untuk tahun 2022. Strategi penyaluran KUR BRI di tahun 2022 akan tetap pada selective growth yang selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum.
Baca Juga: Gubernur BI Beberkan Upaya Guna Menghalau Dampak Jangka Panjang dari Pandemi Covid-19
“Selain itu BRI akan memanfaatkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu. Strategi lain yakni saat ini BRI telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui sinergi ultra mikro,”” tambahannya.
BRI akan menjalankan strategi business follow stimulus, yang dapat menjadi salah satu driver pertumbuhan KUR di tahun 2022. Dari sisi sebaran KUR juga meningkat, pada tahun 2019 jangkauan sebaran KUR mencapai 5,4 orang dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI, dan pada tahun 2021 meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News