Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - BANDA ACEH. Di sela-sela kesibukannya melakukan pembekalan bersama kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto telah memanggil pimpinan dari bank-bank BUMN.
Hal tersebut terungkap kala Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi meninggalkan acara Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah di Banda Aceh, Jumat (25/10). Sejatinya, Hery dijadwalkan mengikuti acara tersebut hingga sore nanti.
Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa Hery secara tiba-tiba mendapat panggilan untuk datang menemui Presiden di Magelang.
“Beliau harus lebih cepat pulang. Pak Hery ada dipanggil kebetulan dirut bank-bank BUMN,” ujar Dian.
Baca Juga: Prabowo Diminta Evaluasi Berkala Kabinet Merah Putih dan Tak Ragu Reshuffle Menteri
KONTAN pun juga telah mengkonfirmasi beberapa sumber dari beberapa bank BUMN lainnya. Mereka pun membenarkan bahwa ada panggilan Presiden ke Magelang.
Hanya saja, belum tahu pasti apa yang akan dibahas presiden dalam pertemuan tampak mendadak. Hanya saja, pertemuan ini terjadi kala adanya wacana Peraturan Presiden (Perpres) terkait pemutihan utang nelayan dan petani.
Sebagai informasi, Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim Djojohadikusumo yang juga adik kandung dari Presiden Prabowo Subianto mengatakan saat ini sedang disiapkan Perpres untuk pemutihan utang jutaan petani dan nelayan. Itu akan diteken pekan depan oleh presiden kedelapan Indonesia ini.
“Ada jutaan petani dan nelayan kita yang masih terbebani utang lama. Ada utang dari krismon (krisis moneter) 1998. Utang dari 2008. Utang dari mana-mana. 5-6 juta petani dan nelayan (memiliki utang lama)," ujar Hashim, Rabu (24/10).
Menurut Hashim, semua utang para petani dan nelayan itu sudah dihapus dan dibekukan oleh bank sejak lama. Akan tetapi, hak tagih dari bank belum dihapus.
Alhasil, para petani yang memiliki utang lama itu kini tidak bisa mendapatkan pinjaman bank. Sehingga, itu menyebabkan mereka justru meminjam di rentenir atau pinjaman online.
Baca Juga: Pemerintahan Baru Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News