Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BANDA ACEH. PT Bank Victoria Syariah buka suara terkait rencana akuisisi oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Akuisisi ini diharapkan menjadi langkah strategis bagi BTN dalam memisahkan unit bisnis syariahnya.
Direktur Utama Bank Victoria Syariah, Dery Januar, mengonfirmasi bahwa proses due diligence dengan BTN sudah berlangsung. Namun, ia menyatakan bahwa hasil akhir proses tersebut belum diketahui.
"Setahu saya belum selesai, kemungkinan masih ada negosiasi," ujar Dery pada Jumat (25/10).
Baca Juga: Bank BTN Sudah Sepakati Harga Akuisisi dengan Calon Bank Syariah
Dery menambahkan, manajemen Bank Victoria Syariah saat ini hanya menjalankan tugas operasional dan belum memasukkan rencana akuisisi tersebut ke dalam rencana bisnis tahun depan.
Mengenai keberlanjutan bisnis syariah Victoria Group setelah akuisisi, Dery memastikan bahwa pemegang saham telah mempertimbangkan masa depan ekonomi syariah dan akan tetap mendukungnya.
Dery juga membuka kemungkinan bahwa bisnis Bank Victoria Syariah akan tetap berjalan meskipun telah diakuisisi oleh BTN. Menurutnya, portofolio Bank Victoria Syariah dan BTN Syariah yang berbeda akan saling melengkapi.
Baca Juga: Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Dipastikan Terwujud Tahun Ini
BTN Syariah, seperti induknya, fokus pada pembiayaan di sektor properti, sementara Bank Victoria Syariah lebih banyak menyasar segmen komersial dan korporasi.
"Ini akan membuat perbankan syariah lebih komprehensif dalam melayani masyarakat," ujar Dery.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Nixon LP. Napitupulu, mengungkapkan bahwa nilai akuisisi telah disepakati dengan calon bank syariah yang akan menjadi wadah bagi BTN Syariah. Namun, Nixon masih merahasiakan identitas bank tersebut.
Ia juga menyatakan bahwa transaksi pembelian akan diselesaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Baca Juga: BSI Masih Dominasi Porsi Industri Perbankan Syariah Nasional
"Eksekusi dari Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) diharapkan rampung tahun ini. Kami sedang menyelesaikan dua dokumen yang diminta oleh calon," ungkap Nixon di Jakarta, Selasa (15/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News