kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Profesi ini kurang dari 200 orang di Indonesia (1)


Rabu, 16 Oktober 2013 / 14:50 WIB
Profesi ini kurang dari 200 orang di Indonesia (1)
ILUSTRASI. Paparan Publik PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) di Jakarta, Jumat (11/6/2021).


Reporter: Oginawa R Prayogo |

JAKARTA. Perencanaan keuangan mulai ramai dibicarakan di Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang. Hal tersebut melahirkan profesi baru yang disebut perencana keuangan (financial planner).

Semakin banyak profesi perencana keuangan di Indonesia karena semakin banyak juga masyarakat yang mulai sadar pentingnya berinvestasi di masa depan.

Tengok saja gelaran rutin tahunan Indonesia Financial Expo Forum (IFEF) 2013 dua pekan lalu. Acara yang digelar ketiga kali ini mampu menyedot 14.000 pengunjung. Jumlah pengunjung tersebut terus naik dibanding penyelenggaraan IFEF 2011 yang menyedot 9.000 pengunjung dan IFEF 2012 yang mendatangkan 12.000 pengunjung.

Profesi perencana keuangan ini pun sudah mempunyai organisasi berkumpul bagi mereka yang bekerja di ranah tersebut, salah satu organisasinya adalah IFPC atau Independent Financial Planners Club.

Andreas Freddy Pieloor, Ketua IFPC menjelaskan terdapat perbedaan mendasar di profesi perencana keuangan. Pertama, perencana keuangan yang bekerja pada institusi produk investasi tertentu misalkan mereka yang bekerja di perusahaan bank, asuransi, sekuritas, atau manajer investasi.

Kemudian, perencana keuangan yang bekerja secara independen, tidak bekerja pada institusi produk investasi tersebut. "IFPC ini adalah organisasi bagi mereka perencana keuangan independen," jelas Freddy kepada KONTAN. IFPC sendiri berdiri sejak tahun 2009.

Freedy menjelaskan perencana keuangan independen ini jumlahnya masih sangat terbatas di Indonesia. "Jumlah perencana keuangan independen sekitar 100 orang. Kalau yang jualan produk (non-independen) jumlahnya ribuan orang," jelasnya.

Freedy bilang perencana keuangan independen yang jumlahnya sedikit ini bekerja pada firma-firma perencana keuangan di Indonesia. "Jumlah yang terdaftar di naungan kami hanya ada 13 firma," ujarnya.

Ketiga belas firma tersebut adalah One Shildt, Money n Love, QM Financial, Finansial Consulting, ZAP Finance, Tatadana, Fin-ally, Safir Senduk & Rekan, afc, ZELTS Consulting, MRE, Ardana Consulting, dan tgrm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×