Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Disaat lesunya industri ritel, PT Lotte Mart dan Lotte Shopping Indonesia melakukan terobosan. Menggandeng Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia, perusahaan ini meluncurkan program early payment kepada pemasok atawa supplier Lotte. Seperti diketahui, saat ini ada 3.000 pemasok Lotte yang 200 di antaranya berasal dari UKM.
Joseph V Buntaran, Presiden Direktur PT Lotte Mart dan Lotte Shopping Indonesia mengatakan, platform ini akan memberikan keleluasaan bagi supplier. Pasalnya nantinya pembayaran invoice dari Lotte yang biasanya berkisar sebulan akan didapatkan lebih singkat menjadi hanya 6 hari saja.
"Hal ini menguntungkan bagi supplier yang membutuhkan working capital yang cepat," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7).
Program ini akan menjaga keberlanjutan usaha supplier di tengah daya beli yang turun saat ini. Apalagi dengan penurunan daya beli, produksi supplier terus berlangsung dan membutuhkan biaya invoice yang cepat dari peritel. Menurutnya hal ini akan menjaga keberlangsungan bisnis dengan terus berlanjutnya bisnis supplier.
Michael Sugirin, Managing Director & Country Head, Transaction Banking Indonesia, Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan, dengan program ini supplier akan mendapat pembayaran invoice di hari yang sama dengan persetujuan Lotte. Artinya proses pembayaran dari yang seharusnya 30 hari akan menjadi hanya enam hari saja.
Selain itu, program ini nantinya supplier tidak perlu membuka rekening dan memberikan jaminan kepada SCB Indonesia. Tawaran bunga untuk jaminan pencairan invoice yang lebih cepat kepada supplier dipatok 8,18% selama setahun.
"Nantinya cash flow sendiri bisa auto finance atau selektif finance. Jadi kalau auto pembayaran langsung dilakukan, kalau selektif finance bisa tunggu kapan dicairkannya," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News