kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

3.000 pemasok Lotte, pasar early payment Stanchart


Rabu, 19 Juli 2017 / 12:26 WIB
3.000 pemasok Lotte, pasar early payment Stanchart


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia menjalin kerja sama program early payment dengan PT Lotte Mart dan Lotte Shopping Indonesia. Ini kerja sama dalam bentuk financing loan yang diberikan kepada pemasok atawa supplier Lotte. 

Joseph V Buntaran, Presiden Direktur PT Lotte Mart dan Lotte Shopping Indonesia mengatakan, program ini tidak akan membedakan antara pemasok besar maupun kecil. Apalagi dari 3.000 supplier Lotte ada sebagian kecil yang merupakan bisnis berskala UMKM. Hal ini akan sangat membantu supplier untuk bisa menjalankan bisnisnya.

"Jumlah supplier mungkin angkanya tidak persis tetapi pasti di atas 3.000. Ada yang UKM jumlahnya di bawah 200 supplier," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7).‎

Menurutnya untuk pemasok berskala kecil platform ini akan sangat membantu, sebab mereka biasanya membutuhkan working capital yang cepat. Namun untuk skala industri juga hal ini akan sangat membantu. Hasilnya dengan pembayaran invoice yang lebih cepat dan kepastian pembayaran setelah barang terkirim, supplier tidak perlu khawatir lagi.

Rino Donosepoetro, CEO Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan, pihaknya memberikan plafon yang luas untuk program tersebut. Pada tahun ini, minimal target supplier yang ikut program ini akan menyentuh 200 supplier dengan plafon yang disiapkan SCBI mencapai Rp 1 triliun. Selain itu, dirinya menawarkan bunga sebesar 8,18% untuk program tersebut.

"Nanti ada seleksi karena tidak semua supplier butuh working capital. Tetapi plafon ini sudah siap akses untuk program ini," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×