Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lambatnya eksekusi proyek infrastruktur membuat kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan mengalami kenaikan.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI bilang kredit yang belum ditarik pada kuartal I-2018 disebabkan oleh masih belum aktifnya beberapa proyek. "Sehingga penggunaan fasilitas kredit belum optimal," kata Anggoro kepada kontan.co.id, Rabu (25/4).
Sebagai gambaran, kredit yang belum ditarik BNI pada kuartal I-2018 sebesar Rp 50,2 triliun. Fasilitas kredit yg belum ditarik ini terutama didominasi oleh sektor listrik, gas dan air; sektor perindustrian. Termasuk di dalam undisbursed loan ini adalah fasilitas maksimum kartu kredit yg berkisar Rp 21 triliun atau 40% dari total undisbursed loan.
Menurut BNI, pencairan atas undisbursed loan kebutuhan pembiayaan debitur. Ke depannya seiring dengan membaiknya makro ekonomi dan proyeksi meningkatnya permintaan kredit diperkirakan undisbursed loan akan digunakan maksimal.
Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA saat ini tingkat penggunaan kredit stabil diangka 70%-71% dari plafon yang diberikan BCA. "Penggunaan kredit ini tergantung dari kebutuhan debitur atau pengusaha yang mengambil kredit," kata Jan kepada kontan.co.id, Rabu (25/4).
Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking bilang saat ini yang menjadi penyumbang terbesar kredit yang belum ditarik adalah dari kredit infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News