Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mencatat rasio pemulihan (recovery rate) kredit bermasalah pada kuartal I-2018 sebesar 30%-40% untuk segmen wholesale banking.
Untuk recovery rate kredit ritel, menurut Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri angkanya lebih tinggi. "Meskipun sudah bisa dipulihkan, jangka waktu recovery rate ini cukup lama yaitu dalam satu sampai tiga tahun ke depan," kata Tiko sapaan akrabnya, Selasa (25/4).
Menurut catatan Bank Mandiri, recovery rate ritel memang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa sektor kredit ritel seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang lebih mudah dalam melakukan lelang aset.
Recovery rate kredit KPR Bank Mandiri pada kuartal I-2018 sebesar 65%-70%. Bank Mandiri mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) kuartal I-2018 sebesar 3,32% atau turun 66 bps secara tahunan atau year on year (yoy).
Ada dua segmen yang menyumbang NPL terbesar Bank Mandiri. Pertama adalah sektor korporasi menengah dengan NPL 10,48%. Kedua adalah NPL UKM sebesar 4,12%. Dua segmen ini juga merupakan segmen yang paling besar dalam hal hapus buku dan restrukturisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News