Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia memproyeksikan kinerja produk unitlink pendapatan tetap masih akan positif pada tahun depan.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen tak memungkiri instrumen pendapatan tetap adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan.
Seperti diketahui, kata dia, pada 2024 pelaku pasar memprediksi bahwa akan terjadi pemotongan tingkat suku bunga acuan baik itu tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS) maupun tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Dengan kondisi itu, kami optimistis bahwa kinerja unitlink pendapatan tetap pada 2024 masih memiliki prospek positif," ucapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).
Terkait dengan produk yang dapat dipilih, Karin menjelaskan idealnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah masing-masing. Dia bilang nasabah dengan profil risiko moderat dapat mempertimbangkan untuk memilih unitlink berbasis pendapatan tetap dan berbasis campuran.
Baca Juga: Peluang Asuransi di 2024 Masih Terbuka Lebar, Begini Penjelasan dari Allianz
Karin menjelaskan saat ini Prudential Indonesia telah menyiapkan unitlink berbasis pendapatan tetap, yakni PRULink Rupiah Fixed Income Fund, PRULink USD Fixed Income Fund, dan PRULink Syariah Rupiah Cash & Bond Fund, yang bisa menjadi pilihan bagi nasabah.
Dia menilai pertumbuhan unitlink pendapatan tetap, seperti PRULink Rupiah Fixed Income Fund masih memiliki prospek positif ke depannya. Hal itu sejalan dengan potensi penurunan tingkat suku bunga acuan baik di AS maupun Indonesia.
Jika bunga turun, biasanya harga obligasi akan naik. Artinya, kinerja unitlink pendapatan tetap bisa naik. Menurut Karin, nasabah dapat memanfaatkan peluang investasi di tengah potensi penurunan tingkat suku bunga. Meskipun demikian, dia kembali menegaskan unitlink terbaik adalah unitlink yang sesuai dengan profil risiko nasabah.
"Oleh karena itu, kami merekomendasikan nasabah untuk melakukan update profil risikonya minimal setahun sekali agar dapat menyesuaikan pilihan investasi yang tepat untuk polis unitlink-nya," ujarnya.
Karin menerangkan apabila nasabah dengan profil risiko moderat tetap ingin memiliki eksposur ke instrumen berbasis saham, mereka dapat mempertimbangkan untuk memilih unitlink campuran, yang mana alokasi ke obligasi dan saham dikelola oleh manajer investasi.
Karin menyampaikan Prudential senantiasa berhati-hati dalam menempatkan dana nasabah. Dia menyebut penempatan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat layak investasi menjadi salah satu strategi Prudential Indonesia dalam mengelola unitlink berbasis pendapatan tetap ataupun campuran.
Baca Juga: Generali Indonesia: Kasus Covid-19 Berdampak Terhadap Klaim Kesehatan
Meski sentimen pemotongan tingkat suku bunga menjadi hal positif bagi instrumen berbasis pendapatan tetap, Karin menyampaikan pihaknya tetap berhati-hati dan memperhatikan kondisi yang dapat meningkatkan risiko pasar, seperti kondisi geopolitik, kondisi pasca pemilu, nilai tukar, dan indikator-indikator ekonomi yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja unitlink.
Menurut data Infovesta, salah satu produk unitlink berjenis pendapatan tetap dari Prudential Indonesia mencatatkan kinerja positif dalam imbal hasil (return) hingga November 2023. Adapun produk tersebut, yakni PRU link Rupiah Fixed Income Fund, memberikan imbal hasil 5,21% year to date (ytd).
Sementara itu, produk unitlink Prudential Indonesia berjenis campuran, yakni PRUlink Syariah Rupiah Multi Asset Fund, berhasil memberikan imbal hasil tertinggi sebesar 10,21% ytd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News