kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Peluang Asuransi di 2024 Masih Terbuka Lebar, Begini Penjelasan dari Allianz


Kamis, 14 Desember 2023 / 21:47 WIB
 Peluang Asuransi di 2024 Masih Terbuka Lebar, Begini Penjelasan dari Allianz
ILUSTRASI. Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia menyampaikan seputar perkembangan industri asuransi di 2023 dan juga peluang di 2024 pada Diskusi Economy & Investment Outlook 2024 yang diadakan secara daring pada Kamis (14/12).


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - Allianz meyakni asuransi di 2024 masih terbuka lebar mengingat penetrasi yang masih rendah yaitu 2,27%. Literasi menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong minat orang berasuransi. 

Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia mengatakan meskipun industri asuransi berpotensi terkena dampak dari kemungkinan perubahan situasi kondisi ekonomi global dan tahun politik, namun imbasnya tidak secara signifikan. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan asuransi akan tetap ada.

Di dalam diskusi Gelar Ekonomi dan Investasi Outlook 2024 yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (14/12), kondisi yang saat ini dihadapi industri asuransi di Indonesia  adalah butuh kolaborasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi yang masih rendah. Ni Made menjelaskan berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 masih sangat rendah.

"Berada pada level 2,27%, masih jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga," katanya dalam diskusi Gelar Ekonomi dan Investasi Outlook yang dihadiri KONTAN.

Baca Juga: Tren Bisnis Bancassurance Kian Redup

Sementara itu,  menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan/SNLIK tahun 2022 OJK tingkat literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,7%, namun tingkat inklusinya pada level 16,6%. 

Ni Made menambahkan Allianz berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi melalui berbagai inisiatif yang digelar. "Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635.000 penerima manfaat," kata Ni Made.  

Allianz juga terus menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi. 

Untuk dii tahun 2024, Ni Made melihat volatilitas ekonomi global masih akan berlanjut, namun ada optimisme pada kondisi ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, walaupun akan sedikit melambat. Kondisi pasar akan mempengaruhi kinerja investasi, hal ini akan berimbas juga ke kinerja subdana asuransi jiwa unit link.  

Baca Juga: Allianz Syariah Tebar Kebaikan yang Menguatkan

Namun, Ni Made bilang bahwa sekarang ini masyarakat pun akan semakin cermat dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dimana produk asuransi jiwa unit link masih tetap diminati meskipun sempat mengalami penurunan sekitar 22% di tahun ini dan orang beralih ke asuransi tradisional. Walaupun di Allianz sendiri penurunan unitlink hanya sekitr 1%, tetapi tradisionalnya bsia naik tinggi. 

Di sisi lain, jumlah generasi muda yang kian bertumbuh menjadi peluang bagi industri asuransi. Masyarakat yang lebih muda memiliki karakteristik yang lebih dinamis, senang dengan hal yang mudah dan cepat, serta sangat piawai dengan penggunaan digital.

Oleh karena itu, pelaku asuransi perlu menyediakan solusi dan layanan yang inklusif serta memberikan kemudahan. Kemudian perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle juga menjadi latar belakang terciptanya permintaan pasar terhadap asuransi syariah, yang menawarkan nilai-nilai universal dan saling berbagi kebaikan antar sesama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×