Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. Rencana PT Pos Indonesia dan Tabungan Asuransi Pengawai Negeri (Taspen) menjadi pemegang saham Bank Sinar Harapan Bali tinggal selangkah lagi. Kemarin (29/4), kedua BUMN non-bank ini menandatangani kesepakatan dengan Bank Mandiri tentang penjualan saham Bank Sinar.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, pelepasan saham Bank Sinar akan dilakukan melalui mekanisme rights issue atau penawaran saham baru sebesar Rp 400 miliar. Dalam aksi korporasi ini, Bank Mandiri, Pos Indonesia dan Taspen akan bertindak sebagai pembeli siaga atau standby buyer.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pasca rights issue Mandiri akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas, sementara Pos Indonesia dan Taspen akan memiliki masing-masing 20,2% saham. "Kesepakatan ini semakin mendekatkan realisasi pembentukan bank, yang nantinya mampu memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat," ujarnya, Senin (29/4).
Budi menambahkan setelah masuknya dua pemegang saham baru ini, Bank Sinar tetap fokus pada penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu, Bank Sinar juga akan membantu Taspen meningkatkan layanan pada para pensiunan.
Sebelumnya, muncul kekhawatiran aksi korporasi ini akan gagal. Alasannya, pemegang saham lama yang menguasai 3% saham Bank Sinar menolak menjual saham mereka. Mereka enggan menjual, karena saham tersebut merupakan warisan. Padahal masa berakhirnya kesepakatan tersebut perĀ 30 April 2013. Saat ini Bank Mandiri menguasai 81,46% saham Bank Sinar dan sisanya publik.
Direktur Keuangan Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, mengatakan pihaknya bersyukur rencana ini dapat terealisasi. "Kami berharap kerjasama ini meningkatkan jaringan dan bisnis pengiriman kami," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News