kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

PT SMI pastikan bantu pembiayaan LRT Jabodetabek


Jumat, 24 Maret 2017 / 09:50 WIB
PT SMI pastikan bantu pembiayaan LRT Jabodetabek


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) Tbk mengonfirmasi akan ikut berperan dalam pembiayaan pembangunan moda transportasi ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek.

Keterlibatan SMI ini tak terlepas dari berubahnya porsi pembiayaan pembangunan LRT Jabodebek yang pada awalnya ditanggung sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menjadi terbagi dengan pinjaman dari perbankan.

"Akibat keterbatan APBN perlu ada inovasi agar tidak ada yang dikorbankan, sehingga yang tadinya penugasan konstruksi kepada Adhi Karya jadi penugasan investasi kepada BUMN PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Adhi Karya," tutur Direktur Utama SMI Emma Sri Wartini, di Jakarta, Rabu (22/3).

Oleh karena itu, nantinya pemerintah menyertakan kembali Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT KAI setelah pada awalnya memberikan PMN ke Adhi Karya Rp 1,4 triliun.

Pemberian PMN ke KAI tersebut tengah dihitung oleh PT SMI dan akan diberikan bersama dengan bank-bank BUMN dan atau bank swasta.

Dari total pembangunan prasarananya yang mencapai Rp 23 triliun, 30% modalnya berasal dari pemerintah.
Artinya, kebutuhan modal yang harus diberikan melalui PMN ke PT KAI dan Adhi Karya adalah sekitar Rp 6,6 triliun.

Sementara itu, saat ini posisinya sebesar Rp 1,4 triliun sudah diberikan ke Adhi Karya sehingga sisanya yang akan diberikan ke PT KAI.

"Selebihnya ini yang coba dimasukkan ke dalam PMN PT KAI sebagai inti penugasan investasinya. Selebihnya akan ada Rp 17 triliun sampai Rp 18 triliun yang harus diambil dari porsi pinjaman. Kami akan coba masuk kolaborasi dengan BUMN lainnya," jelas Emma.

Lebih lanjut Emma menambahkan, dari total pinjaman yang dibutuhkan itu PT SMI akan melihat tenornya dengan beberapa pertimbangan seperti arus kas dan proyeksi tarif.

SMI sendiri kemungkinannya masuk membiayai sekitar 10-20 persen dari total pinjaman sekitar Rp 18 triliun.

"Seandainya begitu Rp 2 triliun masih masuk dalam tahap kapasitas kami tahun ini," tuntas Emma. (Ridwan Aji Pitoko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×