kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Punya sejumlah anak usaha, begini peta sinergi Group Mandiri ke depan


Senin, 18 Maret 2019 / 15:29 WIB
Punya sejumlah anak usaha, begini peta sinergi Group Mandiri ke depan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang merupakan anggota indeks Kompas100, berencana untuk menggenjot bisnis anak usaha multifinance yakni PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan PT Mandiri Utama Finance (MUF) dalam 2-3 tahun ke depan. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan target perseroan yakni ingin menjadikan dua perusahaan ini menjadi nomor satu dari segi pangsa pasar dalam jangka waktu menengah.

"Ada lima segmen yang kita harapkan jadi nomor 1, yaitu posisi marketshare mobil baru, motor baru, motor bekas, mobil bekas dan multiguna," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin (18/3). Menurutnya, saat ini khusus MUF memang masih terbilang baru masuk ke pasar kredit motor.

Dus tahun ini, targetnya hanya dipatok 50.000-60.000 unit pencairan kredit, namun Tiko sapaan akrab Kartika ini berharap dalam tiga tahun ke depan bisnis Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) ini bisa meningkat dalam tiga tahun ke depan.

Langkah ini menurutnya sebagai salah satu sinergi Mandiri Group untuk menggenjot bisnis ritel. Tahun lalu catatan Tiko, kredit konsumer atau ritel mampu tumbuh 22% secara year on year. Salah satu penopangnya berasal dari kredit kepegawaian atau payroll loan yang tumbuh 30% lebih. Khusus untuk KKB hanya di kisaran 18%-20%.

"Target bisa double digit. Tahun lalu 22% tahun ini harusnya 20% plus," katanya. Sementara untuk bisnis konsumer lain seperti kredit pemilikan rumah (KPR), Bank Mandiri memang sedang berhati-hati menyalurkan KPR untuk size besar di atas Rp 1 miliar.

"KPR mungkin agak lambat, sekitar belasan persen targetnya, kami fokus ke size di bawah Rp 1 miliar kalau di atas itu agak hati-hati," sambungnya.

Sementara untuk tahun ini, ada tiga anak usaha yang dipastikan Tiko mendapat tambahan modal yaitu MUF, Bank Mantap dan Mandiri Capital. Adapun, untuk anak usaha seperti MTF dan Bank Syariah Mandiri pihaknya berencana untuk membawanya melantai ke bursa dalam jangka waktu menengah.

"Saya tidak hapal size (tambahan modal) tapi tiga perusahaan ini kita utamakan untuk mendapat tambahan modal," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×