kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ramai beberapa dirut BPD diganti, apakah ada muatan politis?


Kamis, 13 Desember 2018 / 22:08 WIB
Ramai beberapa dirut BPD diganti, apakah ada muatan politis?
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank BJB non aktif Ahmad Irfan usai RUPSLB BJBR


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Beberapa direktur utama bank pembangunan daerah (BPD) tercatat mengalami pergantian kepemimpinan dalam beberapa waktu terakhir. Terakhir, yang ramai dibahas adalah dicopotnya Ahmad Irfan sebagai direktur utama Bank BJB.

Banyak pertanyaan yang muncul terkait pencopotan ini, apakah ini ada muatan politis atau tidak. Asadi Budiman, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB hanya memastikan bahwa pemberhentian Ahmad Irfan ini sudah sesuai prosedur karena melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

“Tugas dan tanggung jawab direktur utama dirangkap sementara oleh direktur kepatuhan dan manajemen risiko,” kata Asadi kepada kontan.co.id, Kamis (13/12).

Kontan.co.id berusaha mengkonfirmasi Ahmad Irfan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tapi sampai saat ini mereka berdua belum membalas pesan pendek dan menjawab telp yang dilayangkan kontan.co.id.

Sumber kontan.co.id yang merupakan juga merupakan bankir menyebut bahwa memang pergantian direktur utama Bank BJB ini ada sedikit muatan politis. “Karena dulu gubernur Jawa Barat masih terafiliasi dengan salah satu partai yaitu PKS,” kata sumber kontan.co.id ini.

Sebagai gambaran memang gubernur Jawa Barat terpilih sekarang Ridwan Kamil diusung oleh partai yang berberda. Masih menurut sumber ini, pergantian direktur utama bank BJB ini untuk mengejar pemilihan presiden pada April 2019 mendatang.

Selain itu, sumber ini menyebut salah satu alasan lain kenapa Ahmad Irfan diganti adalah karena Bank BJB hanya sedikit menyalurkan kredit untuk UMKM yaitu 5% dari total kredit. Sedangkan Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat sekarang ingin memajukan sektor UMKM.

Meskipun direktur utamanya mengalami pergantian, Asadi Sekretaris Perusahaan Bank BJB optimis bahwa sampai akhir tahun kredit dan DPK bisa tumbuh masing-masing 8% dan 7%-8% secara tahunan atau year on year (yoy).

Untuk tahun depan Bank BJB lebih optimis memandang kinerja yaitu diharapkan kredit dan DPK masing-masing bisa naik 10% dan 9% yoy. Sebenarnya selain Ahmad Irfan, dulu pada 2016, Direktur Utama Bank Banten sebelum Fahmi Bagus Mahesa yaitu Heru Sukanto juga pernah mengundurkan diri.

Heru bilang pergantian direktur utama BPD seiring dengan pergantian gubernur ini wajar. Hal ini karena gubernur sebagai pemimpin daerah ingin lancer dalam hal menjalankan visi misi programnya.

“Tentunya Gubernur ingin bank agar support pembangunan daerahnya,” kata Heru yang sekarang menjabat sebagai komisaris di BRI Agro ini. Namun sebagai bank Tbk, BJB harusnya memperhatikan mekanisme pasar dalam pergantian direksi.

Apalagi pemberhentian Ahmad Irfan ini dilakukan menjelang tutup buku. Waktu yang mendekati akhir tahun ini membuat orang bertanya-tanya. Selain itu pergantian direktur utama BPD ini juga diharapkan bisa sesuai dengan kepentingan investor dan harmoniasasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×