Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perombakan jajaran direksi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk telah dilakukan. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (27/6), masa jabatan Indra Falatehan yang merupakan Direktur Utama pun telah habis dan tidak ditunjuk kembali.
Selain itu, ada juga dua direktur lainnya yang bernasib sama. Keduanya adalah Wahyu Avianto yang menjabat Direktur Operasi & Digital dan Suhendar yang merupakan Direktur Keuangan & Strategi.
Untuk mengganti Indra, pemegang saham pun menunjuk Hery Syafril untuk menjadi Direktur Utama. Sebelumnya, Hery telah menjabat Direktur Risiko Pembiayaan menjadi Direktur Utama Bank Muamalat. Sementara, Karno kembali ditunjuk menjadi direktur untuk posisi yang sama yaitu Direktur Kepatuhan.
Tak hanya itu, pemegang saham juga mengangkat salah seorang direktur baru, Riksa Prakoso. Dengan demikian, jumlah direksi Bank Muamalat kini menjadi ramping dari sebelumnya lima orang tersisa menjadi tiga orang.
Sebagai pemegang saham pengendali, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyebutkan ini menjadi salah satu langkah efisiensi yang dilakukan Bank Muamalat. Harapannya, perampingan tersebut bisa menambah value yang dimiliki bank.
Baca Juga: Bank Muamalat Angkat Hery Syafril Sebagai Direktur Utama yang Baru
“Ini kan jadi lebih ramping mudah-mudahan mereka bisa bergerak lebih gesit,” ujar Indra Gunawan, salah satu anggota BPKH saat bertemu KONTAN, Jumat (28/6).
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa keputusan ini juga dilakukan berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh BPKH sebagai pemegang saham. Artinya, pemegang saham menilai perampingan memang langkah yang tepat untuk kondisi Bank Muamalat saat ini.
Ketika tidak diperpanjang, artinya masa jabatan tiga direksi tersebut cukup singkat setelah ditunjuk pada RUPSLB pada akhir 2022 silam. Bahkan, Indra dan Suhendar baru mendapat pernyataan efektif dari OJK pada April tahun lalu.
“Dari sisi kami kan juga punya penilaian kinerja jadi basis itulah yang menjadi latar belakang,” tambah Indra.
Lebih lanjut, Indra pun berharap agar susunan direksi yang baru ini bisa menjaga Bank Muamalat termasuk aset-aset yang dimiliki. Di tambah, bisa lebih berhemat untuk pos belanja.
Sebab, ia bilang saat ini Bank Muamalat bisa dikatakan sedang melakukan rencana turn around tahap dua. Setelah, pada tahap sebelumnya melakukan restrukturisasi aset-aset kredit yang macet.
“Masa-masa inilah yang saya bilang tadi, market, volatilitas, likuditas, yang benar-benar harus dijaga,” tandasnya.
Baca Juga: BTN Dikabarkan Batal Mengakuisisi Muamalat, Ini Kata Ekonom
Sebagai informasi, laba laba bersih Bank Muamalat yang dapat diatribusikan kepada pemilik per Maret 2024 senilai Rp 2,78 miliar. Angka tersebut turun 72,82% jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News