Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk secara resmi menunjuk Hery Syafril menjadi Direktur Utama menggantikan Indra Falatehan.
Keputusan tersebut berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 yang digelar Kamis, 27 Juni 2024 di Jakarta.
Hery Syafril sebelumnya menjabat sebagai Direktur Risiko Pembiayaan Bank Muamalat. Dalam RUPST juga disetujui pengangkatan Riksa Prakoso sebagai Direktur Bank Muamalat, serta dengan hormat memberhentikan Wahyu Avianto selaku Direktur Operasi & Digital dan Suhendar dari jabatan Direktur Keuangan & Strategi.
Sebagai informasi, Hery Syafril sendiri memiliki pengalaman panjang di industri perbankan. Ia pernah menjabat sebagai Controller di Bank Rabobank Indonesia pada 2009-2012, Chief Financial Officer (CFO) & Finance Director Bank QNB Indonesia dari 2012-2015, serta Direktur Keuangan Bank Muamalat sejak 2015-2022.
Baca Juga: Bank Muamalat Rilis Fitur Dana Impian di Aplikasi Muamalat DIN
Dari jajaran komisaris, Amin Said Husni yang sebelumnya sebagai komisaris independen sekaligus pelaksana tugas (plt) komisaris utama (komut), kini diangkat menjadi komut defenitif.
Sehingga berikut adalah perubahan susunan pengurus perseroan setelah RUPST:
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Sholahudin Al Aiyu
Anggota : Siti Haniatunnisa
Anggota : Agung Danarto
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen: Amin Said Husni
Komisaris Independen : Sartono
Komisaris : Andre Mirza Hartawan
Direksi
Direktur Utama : Hery Syafril
Direktur Kepatuhan : Karno
Direktur : Riksa Prakoso
Baca Juga: BTN Dikabarkan Batal Mengakuisisi Muamalat, Ini Kata Ekonom
Komisaris Bank Muamalat selaku pemimpin rapat, Andre Mirza Hartawan mengatakan, keputusan yang dihasilkan dalam RUPST merupakan langkah strategis untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang semakin baik dan akuntabel.
Mewakili manajemen, Andre mengucapkan terima kasih kepada pengurus lama atas kontribusinya kepada Bank Muamalat selama ini, serta mengucapkan selamat bergabung kembali kepada pengurus perseroan yang baru.
“Kita berharap semua keputusan yang dihasilkan dalam RUPST kali ini dapat membawa manfaat bagi Bank Muamalat yang kita cintai. Semoga jajaran pengurus perseroan yang telah mendapat amanah dapat mengimplementasikan strategi pertumbuhan bisnis Bank Muamalat yang berkelanjutan, serta senantiasa menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (27/6).
Baca Juga: Bank Muamalat dan Telkomsel Jalin Kerja Sama Inovasi Layanan Keuangan dan Teknologi
Adapun dalam RUPST juga menyetujui diantaranya laporan tahunan perseroan tahun buku 2023 termasuk laporan tugas pengawasan dewan komisaris dan dewan pengawas syariah untuk tahun buku 2023, serta pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku 2023 dan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2023.
Bank Muamalat akan melanjutkan strategi business refocusing dengan fokus pada segmen ritel konsumer. Segmen utama yang menjadi fokus Bank Muamalat yaitu segmen bisnis haji dan umrah, pensiunan, rumah sakit, pendidikan dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selain itu, untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Muamalat terus melakukan optimalisasi jaringan kantor cabang dan ATM. Per 31 Maret 2024, jumlah kantor cabang Bank Muamalat sebanyak 235 yang terdiri dari 80 kantor cabang termasuk 1 kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia, dan 155 kantor cabang pembantu.
Bank Muamalat juga terus memaksimalkan kanal digitalnya yaitu aplikasi mobile banking Muamalat DIN dan layanan internet banking serta Cash Management Madina. Dengan terus meningkatkan kualitas dan melakukan inovasi digital diharapkan nasabah dapat merasakan pengalaman perbankan yang seamless, aman dan nyaman.
Baca Juga: Bank Muamalat dan Telkomsel Jalin Kerja Sama Inovasi Layanan Keuangan dan Teknologi
Pada tahun 2023, laba sebelum pajak Bank Muamalat tercatat sebesar Rp14,1 miliar. Adapun total aset Bank Muamalat mencapai Rp66,9 triliun dengan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp47,6 triliun dan pembiayaan sebesar Rp22,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News