kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Rapor Biru CIMB Niaga Dorong Upaya Digitalisasi Perbankan


Minggu, 05 November 2023 / 21:27 WIB
Rapor Biru CIMB Niaga Dorong Upaya Digitalisasi Perbankan
ILUSTRASI. CIMB Niaga makin gencar melakukan transformasi digitalisasi untuk memudahkan nasabah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wajah Bambang terlihat tampak lega setelah mengisi token listrik di rumahnya. Bapak dari dua anak ini bercerita bahwa kini ia tak perlu jauh-jauh untuk membeli voucher pulsa saat token listrik di rumah habis secara tiba-tiba.

Bambang menjelaskan, dirinya sangat tertolong karena sering menggunakan aplikasi OCTO Mobile untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Maklum, Bambang adalah salah satu nasabah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) sejak satu dekade lalu..

“Ya pas belum ada aplikasi ini seringnya beli di minimarket, tapi kan itu jauh harus naik motor,” kata dia saat bercerita kepada KONTAN, baru-baru ini.

Cerita Bambang tersebut mungkin menjadi salah satu dari sekian banyak nasabah CIMB Niaga yang merasa terbantu dengan adanya upaya digitalisasi dari industri perbankan.

Maklum, beberapa tahun terakhir, industri perbankan semakin berlomba-lomba untuk memudahkan nasabah dengan adanya transformasi digital. Hal tersebut juga dilakukan CIMB Niaga.

Baca Juga: CIMB Niaga Gelar Program Nasional Kejar Mimpi Lokal Berdaya guna Dukung Penggiat UMKM

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan, CIMB Niaga telah mulai melakukan investasi untuk digitalisasi sejak tahun 2017. Itu berarti, CIMB Niaga sudah menganggap transformasi digital penting, bahkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Tak ayal, ketika pandemi Covid-19 terjadi, dampak positif dari digitalisasi di sektor perbankan kian terasa. Hal tersebut juga dirasakan CIMB Niaga.

Perbankan yang memiliki aset total sebesar Rp 329,13 triliun ini pun makin giat melakukan digitalisasi. Buktinya, di tahun 2023, CIMB Niaga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1 triliun dalam memperkuat kapasitas keamanan sistem teknologi informasi (TI) dan pengembangan layanan digital banking.

“Kami pun melihat penggemar dari transaksi digital saat ini cukup banyak, bukan dari sisi ritel tapi juga korporasi,” ujar Lani, belum lama ini.

Kondisi itu tercermin dari 97% dari total transaksi nasabah CIMB Niaga per 30 September 2023, pun telah dilakukan melalui layanan digital banking, seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, dan OCTO Pay.

Tak hanya itu, pengguna dari OCTO Mobile juga tampak terus meningkat dari waktu ke waktu. Di periode yang sama, penggunanya telah mencapai 2,9 juta dengan pertumbuhan mencapai 15,3% secara year to date.

Jika dilihat dari sisi manfaat bagi CIMB Niaga sendiri, digitalisasi ini mampu mendorong pertumbuhan pendapatan non bunga. Di mana, itu berasal dari transaksi-transaksi yang disediakan dari aplikasi OCTO dan menghasilkan fee based income.

 

Memang, pendapatan non bunga CIMB Niaga hingga kuartal III- 2023 tercatat tumbuh lebih besar dibandingkan pendapatan bunga yang didapat. Pendapatan non bunga  CIMB Niaga, yang di dalamnya termasuk fee based income, tercatat senilai Rp 4,32 triliun di sembilan bulan pertama 2023 atau tumbuh 5,1% secara tahunan (YoY).

Sebagai perbandingan, hingga kuartal III-2023, pendapatan bunga bersih CIMB Niaga tercatat hanya tumbuh sekitar 2,1% YoY. Meskipun, nilainya masih jauh lebih besar yaitu senilai Rp 10,18 triliun.

“Digitalisasi juga mampu mendorong kami lebih efisien yang tercermin dari Cost to Income Ratio (CIR) yang termasuk paling rendah di bank KBMI 3,” ujarnya.

Ya, CIR dari CIMB Niaga saat ini berada di level 44,2% dan itu lebih baik dari periode sama tahun lalu yang berada di level 44,4%. Adapun, target CIMB Niaga hingga akhir tahun ini menjaga CIR di bawah 45%.

Baca Juga: Layanan Digital Berkembang, Nasabah Senang, Bank CIMB Niaga Makin Cuan

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin melihat saat ini perbankan memang sedang mencari pendapatan alternatif selain pendapatan bunga, Mengingat, kondisi suku bunga saat ini masih tinggi.

Meskipun demikian, bank yang bisa menikmati pertumbuhan fee based income lebih besar merupakan bank-bank yang memang sudah mengembangkan basis digitalnya sudah lebih baik. Ditambah, ekosistem yang terbentuk.

“Tidak berani spekulasi tapi memungkinkan (fee based income menjadi sumber pendapatan utama),” ujarnya belum lama ini,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×