kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Rasio BOPO Multifinance Naik, Begini Kondisi Sejumlah Pemain


Rabu, 22 Oktober 2025 / 13:38 WIB
Rasio BOPO Multifinance Naik, Begini Kondisi Sejumlah Pemain
ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 7%-8% pada 2025 hal ini dikarenakan karena pelemahan daya beli hingga opsen pajak kendaraan bermotor. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kenaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) multifinance pada Juni 2025 berada di level 80,46%. Padahal, periode Juni tahun lalu, rasionya masih berada di level 79,75%.

Hingga akhir kuartal III-2025, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan rasio BOPO di angka 72% atau meningkat sekitar 4% jika dibandingkan dengan kuartal III-2024 yaitu di angka 68%.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa kenaikan rasio tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan beban pencadangan kredit macet. 

"Pelemahan daya beli konsumen memberikan efek domino hingga berdampak pada kemampuan bayar nasabah," kata Ristiawan kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Catat Penurunan Rasio BOPO Jadi 72% per Kuartal III

Kendati begitu, CNAF menyebut pihaknya akan menjaga efisiensi operasional, apalagi di tengah tekanan penyaluran kredit yang melambat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan diversifikasi segmen nasabah guna meningkatkan kualitas pembiayaan serta mengelola biaya operasional dan portofolio secara lebih efektif.

“Tahun 2025 ini, kami berupaya untuk menjaga rasio BOPO salah satunya dengan menggenjot pendapatan perusahaan dengan fokus pada produktivitas dalam bekerja," tuturnya.

Selain itu, CNAF juga mencari sumber pendanaan yang kompetitif guna menekan biaya bunga pendanaan. Strategi ini diharapkan dapat membantu menjaga rasio BOPO perusahaan tetap sehat di tengah dinamika pasar yang menantang.

"Kami juga akan terus berupaya mencari sumber pendanaan yang kompetitif agar dapat meminimalisir biaya bunga pendanaan," jelasnya.

Sementara itu, PT Mandiri Utama Finance (MUF) mengklaim bahwa rasio BOPO mereka masih terjaga pada tingkat sehat hingga kuartal III-2025. Sayangnya, perusahaan tak merinci besarannya. 

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Tetap Optimistis Jaga Rasio BOPO hingga Akhir Tahun 2025

Direktur MUF, Dapot Parasian Sukoco Sinaga menyampaikan, posisi rasio tersebut merupakan hasil efisiensi dan strategi perusahaan untuk terus berinvestasi dalam penguatan operasional.

“Kami berupaya menjaga efisiensi dengan kebutuhan untuk terus berinvestasi pada pengembangan digital, peningkatan kualitas layanan, serta penguatan infrastruktur operasional," kata Dapot kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).

Ia menjelaskan, kenaikan rasio BOPO industri dalam beberapa waktu terakhir sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat kapasitas operasional dalam mendukung pertumbuhan portofolio pembiayaan. 

Menurutnya, investasi di bidang digitalisasi dan peningkatan kapabilitas operasional memang berdampak sementara terhadap efisiensi, namun menjadi langkah strategis jangka panjang.

Baca Juga: Catat Perbaikan Rasio BOPO Jadi 76,1% di Semester I, Begini Strategi Mandala Finance

Dapot bilang, dari sisi pencadangan kredit macet, MUF masih menjalankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko pembiayaan. 

“Pertumbuhan penyaluran kredit masih sehat, namun tetap diimbangi dengan penguatan kualitas portofolio dan manajemen risiko yang disiplin. Kami memastikan tingkat pencadangan yang memadai sebagai antisipasi terhadap potensi risiko pembiayaan,” jelasnya.

Untuk menjaga rasio BOPO tetap terkendali, MUF memperkuat efisiensi operasional melalui digitalisasi proses bisnis, optimalisasi biaya, serta peningkatan produktivitas di seluruh lini. 

Selain itu, perusahaan juga fokus memperluas sumber pendapatan berbasis layanan agar pertumbuhan pendapatan operasional dapat mengimbangi beban biaya secara seimbang.

“Dengan strategi tersebut, MUF optimistis dapat mempertahankan rasio efisiensi yang sehat sekaligus menjaga daya saing di industri multifinance,” tuturnya.

Baca Juga: Mandala Finance Jaga Rasio BOPO di Level 77,1% hingga April 2025

Selanjutnya: PLN: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Masuk Dalam Alokasi RUPTL 2025-2034

Menarik Dibaca: 7 Film Slice of Life Indonesia yang Ceritanya Mengena dan Relatable

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×