kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rasio Dividen Bank BUMN Ini Bakal Lebih Besar Tahun Depan


Rabu, 14 September 2022 / 09:44 WIB
Rasio Dividen Bank BUMN Ini Bakal Lebih Besar Tahun Depan
ILUSTRASI. Beberapa bank BUMN berencana menaikkan rasio pembayaran dividen tahun depan.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank pelat merah semakin meningkat sejalan dengan pemulihan ekonomi. Tingkat profitabilitas meningkat dan rasio kecukupan modal juga terjaga dengan baik. Kondisi tersebut mendorong beberapa bank BUMN berencana menaikkan rasio pembayaran dividen tahun depan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berpotensi membagikan dividen dengan rasio tinggi tahun depan dari laba bersih 2022 dibandingkan dividen tahun ini yang mencapai 85%. Hal itu lantaran permodalan bank ini sangat kuat pasca rights issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro tahun lalu. Capital Adequacy Ratio (CAR) bank BRI ada di level 25% per Juni 2022.

Sinyal kenaikan dividen itu disampaikan Sunarno, Direktur Utama BRI, dalam rapat kerja dengan DPR pada Selasa (3/19). Menurutnya, CAR perbankan yang sehat sudah cukup sekitar 17%-18% untuk menampung kemungkinan risiko yang dihadapi akan bank.

Sehingga posisi CAR BRI saat ini dinilai sangat  dalam menjaga ketahanan bank dan juga mendukung potensi resiko. Bahkan dengan menghitung potensi pertumbuhan dalam dua tiga tahun ke depan, CAR tersebut diperkirakan masih berlebih. 

Baca Juga: BNI: Likuiditas Valas Masih Longgar Hingga Agustus 2022

"Dengan kondisi CAR tersebut maka terkait dengan dividen dalam dua tiga tahun ke depan, berapa pun laba yang BRI dapat, tidak ada lagi alasan untuk mengalokasikan sebagai laba ditahan," kata Sunarso, Selasa (13/9).

Dari hasil rights issue yang digelar tahun lalu, BRI berhasil meraup dana dari investor publik sebesar Rp 41 triliun membuat CAR perseroan meningkat pesat.  Sepanjang semester I 2022, BRI telah berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 24,8 triliun, melonjak 98% dari periode yang sama tahun lalu atau secara year on year (YoY). 

Sunarso mengatakan, rasio keuangan BRI saat ini sangat kuat. Dia memperkirakan sampai akhir tahun, bank dengan kode saham BBRI ini bakal bisa meraup keuntungan lebih dari Rp 40 triliun. 

Menurut dia, tantangan perseroan ke depan adalah bagaimana me-leverage modal yang besar itu supaya lebih produktif, mencari likuiditas dan menyehatkan rasio pengembalian modal atau return on equity (RoE). 

Sebelumnya, BRI telah membagikan dividen tunai sebesar 85% dari perolehan laba bersih 2021 sebesar Rp 31,6 triliun. Sehingga total dividen yang dibagikan ke pemegang saham mencapai Rp 26,4 triliun. 

Baca Juga: Titah Menteri Erick Thohir: Seluruh BUMN Gunakan Kendaraan Listrik

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga berencana menaikkan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio tahun depan walau tak akan setinggi BRI. Novita Widya Anggraini, Direktur Keuangan BNI mengatakan, payout ratio BNI tahun depan direncanakan naik menjadi sekitar 30%-40%.

"Dengan kondisi permodalan saat ini, kami ada pada kebijakan dividen yang progresif. Kami ada rencana menaikkan payout ratio dividen, jika tahun lalu 25%, mungkin ini bisa kami review naik di kisaran 30-40%," kata Novita dalam paparan publik online, Selasa (13/9).

Dia menjelaskan, kebijakan dividen di BNI memang dipertimbangkan sesuai dengan kondisi permodalan  dan profitabilitas perusahaan. Sejalan dengan  aksi korporasi selama dua tahun ini  dan juga membaiknya profitabilitas, kondisi permodalan BNI tercatat semakin membaik. Modal tier I BNI saat ini ada di kisaran 17% dan CAR mencapai sekitar 19%.

Sepanjang semester I 2022, bank dengan kode saham BBNI ini telah membukukan laba bersih Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% YoY. Laba bersih pun tercapai karena fungsi intermediasi yang terus menguat. Kredit pada semester pertama tahun ini tercatat Rp 620,42 triliun, naik semakin positif dengan pertumbuhan 8,9% YoY.

Baca Juga: Permintaan Kredit Valas Semakin Tinggi, Likuiditas Perbankan Kian Seret

Tahun ini, BNI sudah membagikan dividen sebesar Rp 2,75 triliun atau 25% dari laba bersih tahun 2021  yang tercatat sebesar Rp10,89 triliun. 

Sementara Darmawan Junaidi. Direktur Utama Bank Mandiri (BMRI), mengatakan dividend payout ratio perseroan dari laba tahun 2022 kemungkinan akan stabil tetapi nilainya akan lebih besar mengingat kinerja perseroan yang tumbuh semakin tinggi. 

Sebelumnya Bank Mandiri telah  membagikan dividen sebesar Rp16,82 triliun atau Rp 360,64 per lembar saham kepada pemegang saham di awal tahun ini. Total nilai dividen yang dibagikan setara dengan 60%  dari laba bersih untuk tahun buku 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×