kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rasio kredit macet Bank BTN susut ke 2,78% akhir kuartal I 2018


Kamis, 19 April 2018 / 18:58 WIB
Rasio kredit macet Bank BTN susut ke 2,78% akhir kuartal I 2018
ILUSTRASI. Peluncuran kredit pendidikan BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Tbk) menyatakan sampai dengan kuartal pertama 2017 kredit dan pembiayaan menunjukkan perbaikan kualitas.

Bank bersandi emiten BBTN ini mencatatkan rasio non-performing loan (NPL) gross turun 56 basis point (bps) yoy dari 3,34% menjadi 2,78% pada triwulan I 2018. NPL nett Bank BTN juga turun 57 bps yoy dari 2,35% pada Maret 2017 menjadi 1,78%.

Direktur BTN Nixon Napitupulu menjelaskan, penurunan ini paling banyak ditopang dari perbaikan kualitas kredit dari segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Serta segmen kredit komersial yang juga menunjukan tren penurunan. Sementara, untuk KPR non subsidi masih menjadi penyebab utama NPL BTN.

Hingga akhir tahun, Nixon optimis NPL gross perseroan dapat ditekan hingga ke level 2,3%. Salah satu strateginya antara lain dengan melakukan restrukturisasi dan perbaikan manajemen kredit.

"Kami restrukturisasi beberapa nasabah KPR non-subsidi yang memungkinkan punya pendapatan dan jangka waktu pelunasannya kami perpanjang," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/4). Lebih lanjut, ke depan BTN akan merombak sistem perubahan suku bunga promo.

Pasalnya, sebelumnya pada masa bunga promo telah berakhir, debitur langsung dibebankan ke suku bunga floating. Nantinya, BTN akan merubah suku bunga promo menjadi fixed (tetap) dan cap (batas atas).

Selain itu, Nixon menyebut dalam pengelolaan kualitas kredit, Bank BTN akan lebih berhati-hati menyalurkan KPR kepada debitur wiraswasta. Menurutnya, jenis debitur tersebut menjadi penyumbang terbesar NPL pada KPR non-subsidi.

"KPR terbanyak itu di NPL wiraswasta, sehingga kami coba seleksi lebih baik tahun ini, dibanding tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×