Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus mencatatkan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah bank pelat merah ini telah melandai menjadi 3,54% per Juni 2021 dari 4,1% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sampai akhir tahun, BTN akan terus berupa melakukan perbaikan kualitas aset. Perseroan menargetkan akan menjadikan NPL di kisaran 3,3%-3,5%.
Berdasarkan materi paparan publik paparan BTN, Kamis (15/9), total nilai NPL BTN mencapai Rp 10,13 triliun per Juni 2022. Sementara total kredit perseroan mencapai Rp 286,15 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 10,9 triliun.
Secara net, NPL BTN juga melandai jadi 1,04% dari 1,87% pada periode Juni tahun lalu.
Baca Juga: Laba Bank Tabungan Negara (BBTN) Tumbuh 60% pada Semester I 2022
Secara rinci, NPL BTN di sektor kredit perumahan turun menjadi 3,44% dari 4,05% pada Juni 2021.
Khusus untuk NPL KPR subsidi turun dari 0,91% jadi 0,88% dan NPL KPR non subsidi turun dari 3,13% jadi 2,32%. Hanya NPL kredit konstruksi di segmen yang masih cukup tinggi yakni 23,11%, naik dari 21,7% pada Juni tahun lalu.
NPL kredit non perumahan juga mengalami penurunan dari 4,49% jadi 4,29%. Di segmen ini, NPL tertinggi terjadi di kredit komersial namun sudah terus mengalami penurunan.
BTN telah menumpuk pencadangan terhadap NPL hingga 149,7% per Juni tahun ini, naik dari 120,7% pada Juni tahun lalu. Pencadangan tahun ini akan dijaga sekitar 150%
Baca Juga: DPR Restui Rights Issue BTN Rp 4,13 Triliun, Termasuk PMN Rp 2,48 Triliun
"Kita terus meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi risiko NPL ini. Sampai Juni, kami sudah melakukan pencadangan sampai Rp 15,19 triliun," Kata Setiyo Setiyo Wibowo Managemen Resiko dan Tranformation BTN dalam paparannya, Kamis (15/9).
Kredit beresiko atau Loan at Risk (LAR) juga menurun cukup besar sejalan dengan penurunan NPL. Per Juni 2022, LAR perseroan sudah 26,35%. Sedangkan pada Juni 2021 masih mencapai 33,57%.
BTN telah melakukan pencadangan terhadap LAR sebesar 20,13%, naik dari 14,76% pada Juni tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News