kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rasio permodalan bank di Indonesia paling tinggi se-Asia Tenggara bahkan dunia


Senin, 16 Desember 2019 / 19:48 WIB
Rasio permodalan bank di Indonesia paling tinggi se-Asia Tenggara bahkan dunia
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (8/4). Rasio permodalan alias capital adequacy ratio (CAR) bank di Tanah Air masih tercatat paling tinggi se-Asia bahkan di dunia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/04/2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Pasalnya, hal tersebut juga merupakan salah satu upaya bank memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan. "Bank diwajibkan memenuhi modal minimum sesuai profil risiko masing-masing bank," katanya.

Selain itu, bank di Indonesia juga diwajibkan untuk memenuhi tambahan modal sebagai penyangga (buffer), seperti capital conservation buffer, countercyclical buffer dan capital surcharge.

Di samping itu, bank juga akan terus melakukan penambahan modal bila diperlukan. Selain untuk memitigasi risiko, modal tersebut juga bisa dipakai untuk kebutuhan ekspansi termasuk di dalamnya belanja kebutuhan teknologi informasi (TI) yang menjadi fokus utama seluruh bank. Pun, modal tersebut juga bisa dipakai bank untuk melakukan pendirian anak usaha sebagai opsi ekspansi.

Baca Juga: Bank Mandiri gandeng e-commerce demi permudah pengajuan KKB di tahun depan

Salah satu bank yang hampir tiap tahun menambah modal yakni PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Terbaru, di pertengahan kuartal IV 2019 perseroan baru menambah modal lewat skema rights issue dengan proyeksi penghimpunan dana sekitar Rp 1 triliun.

Direktur Kepatuhan Bank Mayapada Rudy Mulyono bilang setelah adanya tambahan modal tersebut diperkirakan CAR perseroan bakal ada di level 17%. Meningkat dari posisi CAR tahun 2018 sebesar 15,82%. "CAR kami masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ekspansi," katanya.

Walau belum punya rencana ke depan, Rudy menyebut perbankan pastinya perlu untuk terus memperkuat modal secara berkelanjutan guna mendukung rencana ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×