kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rasio pinjaman bermasalah fintech lending turun ke level 1,63% per April


Minggu, 09 Juni 2019 / 16:05 WIB
Rasio pinjaman bermasalah fintech lending turun ke level 1,63% per April


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending semakin menggeliat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan hingga April 2019 jumlah pinjaman yang disalurkan oleh P2P lending terdaftar dan diawasi oleh OJK sebesar Rp 37,01 triliun. Nilai ini tumbuh 63,33% dibandingkan akhir tahun lalu atau year to date (ytd) Rp 22,66 triliun.

Kendati mengalami pertumbuhan dobel digit, perusahaan peer to peer lending mampu menjaga kualitas pinjaman. Terlihat dari rasio tingkat keberhasilan 90 hari (TKB90) di level 98,37%. Artinya pinjaman yang tidak dikembalikan oleh borrower kepada lender dalam kurung 90 hari atau tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) hanya 1,63%. 

Rasio TWP 90 hari pada April 2019 ini membaik dari posisi Maret 2019 di level 2,62%. Namun masih tinggi dibanding akhir 2018 pada level 1,45%.

PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku mencatatkan hingga April sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 6,4 triliun. Pinjaman ini disalurkan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

"Kebanyakan pinjaman untuk trade finance dan e-commerce loans. Pinjaman di Indonesia hingga pertengahan Mei 2019 sebesar Rp 4 triliun," ujar CO-founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Adapun default atau gagal bayar peminjam di Modalku berkisar di level 0,99%. Guna menekan default Modalku telah menyiapkan berbagai strategi. Mulai dengan menyediakan fasilitas mitigasi risiko kepada para pemberi pinjaman melalui diversifikasi pinjaman dan memaksimalkan keuntungan melalui re-investasi dari pembayaran kembali yang diterima, sehingga mendapatkan efek compounding.

Sementara dari segi pemilihan peminjam, Modalku memberlakukan sistem responsible lending. Menurut Reynold, sistem ini merupakan asas operasi Modalku melakukan analisis penilaian terhadap pertumbuhan bisnis yang mendaftar pinjaman.

Modalku akan menilai kemampuan finansial para peminjam untuk melakukan pembayaran rutin dan melunasi pinjaman dengan penilaian kredit yang sesuai sebelum memberikan modal usaha. 

Lanjut Reynold, hingga saat ini sudah ada lebih dari 500.000 pinjaman di Modalku. Adapun jumlah pemberi pinjaman atau lender yang terdaftar di platform P2P lending ini sebanyak lebih dari 100.000 rekening.

Asal tahu saja, Modalku sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sejak 31 Mei 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×