Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending mampu menjaga rasio kredit macet alias tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) di bawah 2%.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, TWP90 Akseleran saat ini berada di level 0,12%. TWP90 Akseleran stabil di bawah 1% dalam empat tahun terakhir.
"Kunci untuk mempertahankan TWP90 yang rendah itu adalah assessment pinjaman yang prudent. Produk yang kami berikan itu cashflow-based loan product seperti invoice financing, purchase order financing, dan inventory financing," kata Ivan kepada Kontan.co.id, Senin (26/8).
Terkait mitigasi risiko untuk menekan angka kredit macet, Ivan menerangkan pihaknya melakukan analisa terkait kapasitas cashflow peminjam serta menerapkan pengecekan credit history para peminjam sebelum setuju menyalurkan pinjaman.
Dengan begitu, Akseleran dapat memitigasi risiko kredit yang konsisten. Akseleran juga menargetkan tingkat TWP90 bisa selalu stabil di bawah 1%.
Baca Juga: OJK Beri Sanksi Pembekuan Kegiatan Usaha kepada Sarana Riau Ventura
Kemudian, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyampaikan TWP90 perusahaan saat ini berada di angka 0,04%, sementara TKB90 perusahaan di angka 99,96%.
Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy mengatakan, salah satu cara yang dilakukan untuk menjaga rasio TWP90 yaitu dengan menyeleksi nasabah dan potensi pendanaan melalui proses know your customer (e-KYC).
"Lewat proses e-KYC ini, AdaKami lebih bisa mengenali konsumen, sekaligus membantu melindungi konsumen dari potensi gagal bayar," kata Etha kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).
Selain itu, AdaKami secara rutin juga melakukan rangkaian edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat umum, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Harapannya, aktivitas ini bisa meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat.
"AdaKami selalu berkomitmen untuk memastikan kualitas kredit, menjaga kinerja dan menjaga TKB tetap berada di posisi positif," tuturnya.
Baca Juga: 98 Pinjol Resmi per Agustus 2024, Kantongi Izin dari OJK
Per akhir Juli 2024, fintech P2P lending Modalku menyebut TWP90 berada di angka 1,9%. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan posisi di Juni 2024.
Country Head Indonesia Modalku Arthur Adisusanto mengatakan, penurunan itu masih dalam batas wajar mengingat dinamika bisnis UMKM yang mengalami naik turun, yang juga mempengaruhi tingkat pengembalian dana.
"Langkah-langkah perbaikan pasti terus dilakukan untuk menjaga TWP90 di bawah batas institusi keuangan sebesar 5%. Kami melakukan penilaian kredit yang komprehensif melalui profil bisnis calon penerima dana, riwayat transaksi bisnis, dan penerapan kriteria UMKM yang sesuai produk pendanaan, menjadi strategi untuk meminimalisir potensi risiko," kata Arthur kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).
Sampai saat ini, Modalku konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential norm) dan manajemen risiko dalam menjalankan proses pendanaan sebagai bentuk strategi mitigasi risiko. Kriteria penilaian kelayakan penerima dana juga terus disempurnakan dengan kalibrasi berkala berdasarkan data historis penyaluran dan pembayaran kembali.
Selain itu, di tahun ini Modalku juga intensif menyasar industri UMKM, seperti industri perdagangan besar & eceran; manufaktur & daur ulang; supplier alat kesehatan; akomodasi dan layanan makanan; industri hiburan; termasuk perusahaan atau vendor e-catalogue dan LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) yang membutuhkan alternatif pendanaan tanpa agunan ketika hendak menjalankan proyek dari pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News