Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin optimistis menggarap bisnis kredit usaha rakyat (KUR) seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang semakin bergulir.
Sekedar mengingatkan, realisasi penyaluran KUR 2021 sampai dengan 11 November 2021 mencapai Rp 244,87 triliun. Jumlah KUR ini berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) telah diberikan kepada 6,48 juta debitur.
Perinciannya adalah KUR super mikro sebesar Rp 9,21 triliun kepada 1,05 juta debitur. Lantas untuk KUR mikro sebesar Rp 152,99 triliun kepada 5 juta lebih debitur, dan KUR kecil/khusus sebesar Rp 82,65 triliun kepada 425.779 debitur. Kemudian untuk KUR penempatan TKI sebesar Rp 17,30 miliar bagi 1.124 debitur.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melihat prospek KUR ke depan semakin baik dengan pemulihan ekonomi yang mulai terasa sejak akhir kuartal ketiga 2021. Tecermin dari peningkatan permintaan terhadap pembiayaan UMKM di bank berlogo 46 itu.
“Hingga Oktober 2021, BNI tercatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp 25,4 triliun jumlah ini meningkat sangat signifikan sebesar 49,4% dibanding periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp 17,0 triliun,” ujar Sunarna Eka Nugraha, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI kepada Kontan.co.id pada Rabu (24/11).
Baca Juga: Lembaga Eximbank di kawasan Asia sepakat tingkatkan kolaborasi
Ia menyatakan penyaluran KUR dominan ke sektor produksi dengan kontribusi di atas 50%. Paling besar ada di subsektor pertanian sebesar Rp 7,5 triliun disusul sektor jasa sebesar Rp Rp 3,7 triliun.
“Secara kualitas kredit berkat kondisi ekonomi yang kian membaik juga berdampak lurus pada kualitas kredit portofolio kami dimana untuk posisi Oktober cenderung mengalami perbaikan dibanding Juni dan September 2021,” tambahnya.
Seiya sekata, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga optimis dengan prospek penyaluran KUR semakin baik seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai berjalan. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso menyatakan penyaluran KUR hingga Oktober 2021 telah mencapai target 90,73% dari target penyaluran sepanjang 2021 sebanyak Rp 35 triliun.
“Penyaluran KUR Bank Mandiri didominasi pada sektor produksi sebesar Rp 18,55 triliun atau 58% dari total penyaluran KUR Tahun 2021 hingga Oktober 2021 senilai Rp 31,73 triliun,” ujarnya.
Baca Juga: Jadi penopang bisnis, pembiayaan konsumer BSI tumbuh 21,43% per kuartal III-2021
Lanjutnya, Bank Mandiri terus menjaga kualitas kredit KUR, dimana kualitas penyaluran KUR secara keseluruhan posisi 31 Oktober 2021 secara Nasional memiliki kolektibilitas lancar sebesar 97,63%. Artinya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisnis KUR hanya 0,56%.
Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Aestika Oryza Gunarto menyebut saat ini aktivitas usaha pelaku UMKM tengah menggeliat kembali. Seiring dengan semakin melandasinya pandemi yang terjadi.
“Di sisi lain, saat ini BRI memiliki sumber pertumbuhan baru yakni Holding Ultra Mikro, sehingga ke depan kami optimistis penyerapan KUR akan terus meningkat.Hingga akhir Oktober 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 160 triliun kepada 5,4 juta pelaku UMKM,” jelas Aestika kepada Kontan.co.id.
Realisasi itu setara dengan 82,1% dari target penyaluran KUR BRI di tahun ini, yakni sebesar Rp 195 triliun. Pencapaian ini meningkat 37% dibandingkan penyaluran KUR pada tahun 2020 yang lalu.
Mayoritas KUR BRI disalurkan ke sektor produksi, seperti pertanian, perburuan dan kehutanan, kelautan dan perikanan serta industri pengolahan.
“Disamping itu, BRI mampu menjaga kualitas KUR yang disalurkan, hal tersebut tercermin dari NPL KUR BRI yang tercatat 1,19% hingga akhir Oktober 2021,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News