kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Reindo Akan Tekan Portofolio Bisnis Properti Mereka Hingga 50%


Senin, 10 Mei 2010 / 08:10 WIB
Reindo Akan Tekan Portofolio Bisnis Properti Mereka Hingga 50%


Reporter: Irma Yani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) berencana menekan bisnis properti mereka hingga mencapai 50%. Penerapan strategi ini lantaran perang tarif pertanggungan risiko properti yang semakin sengit dari tahun ke tahun.

Ari Surya Nugraha, Kepala Departemen Pemasaran Reindo mengungkapkan, sudah dua tahun ini pihaknya menerapkan strategi ini. Nantinya, "Secara bertahap kami akan mulai memperbesar portofolio non properti kami, karena kami lihat persaingan tarif ini akan berlangsung lama," ujarnya, disela-sela acara Fun Bike Reindo, Minggu (9/5).

Perang tarif ini berawal dari perang tarif pertanggungan kebakaran yang mengakibatkan tarif menjadi rendah, sementara pertanggungan kebakaran mencapai 60% dari total portofolio nasional.

Awalnya, portofolio Reindo di bisnis properti berkisar 65% sampai 75%. Tahun lalu, Reindo berhasil menekan portofolio mereka hingga 60%. "Untuk tahun ini, kami optimistis bisa menekan hingga mencapai 50%," timpal Irfandra, Risk Konsultan Departemen Pemasaran Reindo.

Reindo sendiri di kuartal I 2010 berhasil mencatatkan perolehan premi 25% dari total target mereka tahun ini. "Tahun ini target premi mencapai Rp 600 miliar," kata Ari.

Tahun ini Reindo memang tak memasang target yang tinggi. Maklum saja, di industri asuransi ini, "Kalau perusahaan asuransi menderita, maka kita juga menderita, kalau perusahaan asuransi getting preminya besar maka kita akan mengekor. Jadi pada intinya, tergantung kondisi perusahaan asuransi," jelas Irfandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×