Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Asuransi Reliance Indonesia, subsidiari Reliance Capital Management, membantah isu akan diakuisisi oleh Tune Insurance Holding Bhd, perusahaan asuransi asal Negeri Jiran. Menurut manajemen, Asuransi Reliance Indonesia malah sedang tidak membutuhkan tambahan modal dari investor luar.
Jurgantara Usman, Group Managing Director Reliance Capital Management mengatakan, tidak benar apabila anak usahanya tersebut dipinang atau menerima pinangan dari investor asing. Pihaknya malah baru menerima investasi senilai US$ 45 juta dari LeapFrog Investment dan PartnerRe dan FMO.
"Tidak benar itu. Kami sedang tidak membutuhkan tambahan modal. Ekuitas kami malah sudah Rp 1,3 triliun - Rp 1,4 triliun saat ini, yang dipersiapkan untuk ekspansi usaha dalam 2 - 3 tahun ke depan. Jadi, tidak benar ya, Asuransi Reliance Indonesia akan diakuisisi," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (29/4).
Berdasarkan situs resmi perusahaan, Asuransi Reliance Indonesia sudah beroperasi sejak akhir tahun 2002 silam. Perseroan memiliki dua unit usaha, yakni asuransi kesehatan dan asuransi kerugian. "Sebanyak 95% saham Asuransi Reliance Indonesia dimiliki oleh Reliance Capital Management, sisanya oleh Anton Budidjaja," tutur Jurgantara.
Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan akan datangnya investor di sektor asuransi kerugian. "Biasanya, kalau sudah resmi baru mereka lapor ke asosiasi. Kalau masih proses, ya belum. Tetapi saya sendiri belum dengar kabar itu," imbuh dia.
Yusman, Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan menambahkan, regulator belum menerima permohonan Tune Insurance Holding Bhd. "Biasanya, investor mengajukan permohonan kalau sudah matang. Media biasanya memang tahu duluan," pungkasnya.
Info beredar, Tune Insurance Holding Bhd akan mengakuisisi perusahaan asuransi di Indonesia. Anak usaha Tune Group Sdn Bhd itu telah menyiapkan dana segar sekitar US$ 10 juta atau Rp 129,82 miliar untuk membeli sebagian saham perusahaan yang akan diakuisisi. Namun, belum disebutkan berapa persen saham yang akan dibeli Tune Insurance.
Junior Cho, Chief Executive Officer Tune Insurance mengklaim, kesepakatan akuisisi ini sudah rampung. "Kami tinggal menunggu proses persetujuan dari regulator kedua negara. Kami optimistis, transaksi akuisisi ini bisa dilakukan pertengahan tahun ini," katanya seperti dilansir dari The Malaysian Insider.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News